Polisi telah melakukan visum terhadap siswi SD yang diduga diperkosa oknum kepala sekolah (kepsek) di Medan. Polisi pun membeberkan hasilnya.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan dari hasil visum ditemukan adanya robekan pada organ vital anak tersebut. Akan tetapi, hal itu masih diselidiki lebih lanjut.
"Kalau dari visum, itu memang ada dugaan robekan di selaput dara tapi kita belum bisa memastikan apakah itu robekan yang baru atau yang lama," ujar Hadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, sebelum diduga adanya kejadian itu, anak tersebut juga menjadi korban yang sama dilakukan oleh ayah kandungnya. Ayahnya itu pun telah dijebloskan ke penjara.
Kembali ke Hadi, selain soal visum, petugas juga telah memeriksa sekitar 18 orang untuk dimintai keterangan. Sejauh ini, polisi belum menetapkan tersangka atas kejadian itu.
"Ada 18 orang yang dimintai keterangan, korban, pelapor, pihak sekolah, guru, penjaga sekolah, satpam, pegawai tata usaha, terlapor itu ada empat orang yang telah dimintai keterangan, saksi ahli, forensik," sebut Hadi.
Diberitakan sebelumnya pengacara kondang Hotman Paris kembali menerima aduan dari masyarakat. Kali ini adalah aduan dugaan pemerkosaan yang dialami seorang siswi di Medan.
Dalam instagramnya seperti dilihat detikSumut Rabu (7/9/2022), Hotman mengatakan dirinya kedatangan seorang ibu yang membawa anaknya yang diduga menjadi korban pemerkosaan. Dijelaskan Hotman, jika anak itu diperkosa oleh pimpinan sekolah hingga tukang sapu.
"Ada satu kasus mengharukan, ini lah anak kecil, cewek umur 10 tahun yang diduga diperkosa oleh berbagai orang. Oleh oknum pimpin sekolah, pimpinan administrasi bahkan tukang sapu dari sekolah tersebut ikut diduga memperkosa anak kecil ini," kata Hotman.
Hotman kemudian menanyakan kepada ibu dari korban. Wanita berinisial I itu pun menceritakan soal anaknya yang diperkosa oleh beberapa orang di gudang sekolah.
"Anak saya dibawa ke gudang, awalnya anak saya dikasih serbuk putih sama tukang sapu. Setelah habis, mulutnya dilakban, kakinya diikat, setelah itu digendong dibawa ke gudang," tutur I kepada Hotman.
I kemudian mengatakan jika di dalam gudang itu sudah ada kepala sekolah yang menunggu. Kemudian dijelaskan I jika anaknya diperkosa secara bergiliran oleh kepala sekolah dan tukang sapu sekolah.
"Pimpinan masuk dan terjadi lah pelecehan. Iya (diperkosa bergantian)," sebut I.
Kasus ini disebut sudah dilaporkan ke Polrestabes Medan dan sudah ditarik ke Polda Sumut. Hotman Paris mengatakan laporan pemerkosaan ini bernomor 1769 tanggal 10 September 2021.
"Bapak Kapolda Sumatera Utara tolong segera kasus ini mendapat perhatian," sebut Hotman Paris.
Kemudian, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi angkat bicara. Dia menuturkan kasusnya saat ini masih terus diproses oleh penyidik
"Saat ini masih berproses penyidikannya, kita sudah 2 kali melakukan pra- rekon di TKP," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Rabu (7/9).
Sementara, kepala sekolah salah satu SD swasta di Medan berinisial JM akhirnya buka suara soal tudingan telah memperkosa siswi di sekolah itu. JM membantah tudingan itu dan menyebut tak tahu menahu soal kejadian itu sebelum dilaporkan pihak orang tua.
"Saya tidak tahu kejadian itu kapan," ujar JM saa diwawancarai di kantornya, Jumat (9/9).
(dhm/afb)