Soimah Tak Punya Uang Laporkan Kematian Anaknya ke Polisi

Sumatera Selatan

Soimah Tak Punya Uang Laporkan Kematian Anaknya ke Polisi

Prima Syahbana - detikSumut
Selasa, 06 Sep 2022 11:50 WIB
Soimah mengadu ke Hotman Paris saat bertemu di Palembang
Soimah mengadu ke Hotman Paris saat bertemu di Palembang (Prima/detikSumut)
Palembang -

Seorang ibu di Palembang, Sumatera Selatan, bernama Soimah histeris menyebut anaknya, AM (17) yang merupakan santri tewas tak wajar saat menuntut ilmu di Pesantren Modern Gontor 1, Jawa Timur. Alasan Soimah belum membuat laporan polisi di sana dikarenakan tak punya biaya transportasi dan tak ada yang menemani.

Hotman Paris mengatakan awalnya dia menyarankan Soimah untuk melapor ke Polres yang membawahi Pesantren Gontor 1 itu, akan tetapi kepada Hotman, Soimah mengaku tak memiliki biaya transportasi untuk berangkat ke sana.

"Ibu itu dari keluarga tidak mampu, karena ketika saya minta membuat laporan polisi, kembali ke daerah Gontor, ibunya tidak mempunyai ongkos," ujar Hotman dilihat detikSumut dari Instagramnya, Selasa (6/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hotman meminta agar hal ini dapat menjadi perhatian khusus pemerintah setempat, organisasi sosial atau organisasi masyarakat yang ada di Palembang, untuk membantu Soimah memperjuangkan keadilan.

"Tolong organisasi setempat ini harus dibongkar apa penyebabnya kematian (AM)," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan keterangan Soimah, kata Hotman, AM tewas dalam kondisi penuh darah setelah jasadnya sampai di Palembang. AM diduga korban penganiayaan.

"Karena ibunya itu menunjukkan ke saya foto dimana kain yang membalut tubuh anaknya itu penuh dengan darah, jadi diduga adalah korban penganiayaan," ungkapnya.

"Bapak Kapolda Jawa Timur tolong segera diturunkan tim untuk menyelidiki," sambung Hotman.

Sementara, Soimah sendiri mengaku belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut karena kondisi kesehatannya yang saat belum stabil. Dia juga menyarankan untuk mengkonfirmasi ke pengacara yang rencananya akan membantunya.

"Untuk saat ini aku belum stabil, saya sudah konsultasi sama pengacara," singkat Soimah, dikonfirmasi terpisah.

Gontor Akui Ada yang Tewas dan Sampaikan Permohonan Maaf. Baca Halaman Selanjutnya:

Pihak Ponpes Gontor mengakui ada dugaan penganiayaan terhadap anak Soimah hingga meninggal dunia.

"Atas nama Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, saya selaku juru bicara pondok, dengan ini menyampaikan beberapa hal terkait wafatnya Almarhum Ananda AM, santri Gontor asal Palembang, pada hari Senin pagi, 22 Agustus 2022," kata juru bicara Pondok Modern Darussalam Gontor, Noor Syahid, dalam keterangan tertulis, seperti dilansir dari detikNews, Senin (5/9/2022).

Noor Syahid mengungkapkan beberapa hal terkait meninggalnya anak dari Soimah. Pertama pemintaan maaf pihak Gontor sekaligus berbelasungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya almarhum AM, khususnya kepada orang tua dan keluarga almarhum di Sumatera Selatan.

"Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum. Dan sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," ujarnya.

Pihak Ponpes Gontor juga meminta maaf kepada orang tua dan keluarga almarhum jika dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan terbuka.

"Sekali lagi, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya," tuturnya.



Simak Video "Video: Kasus Pembacokan Pengantin Pria di Palembang Disebut karena Dendam"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads