Pria di Asahan Ditangkap Cabuli Anak Tiri yang Masih Balita

Pria di Asahan Ditangkap Cabuli Anak Tiri yang Masih Balita

Perdana Ramadhan - detikSumut
Rabu, 20 Jul 2022 12:58 WIB
Ilustrasi Pencabulan Anak. Andhika Akbarayansyah/detikcom.
Ilustrasi pencabulan anak. (Foto: Andhika Akbarayansyah)
Asahan -

Polisi menangkap seorang pria di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) karena mencabuli anak yang masih berusia 2 tahun. Ironisnya, pria berinisial MS, berusia 25 tahun itu merupakan ayah tiri korban.

"Peristiwa itu terjadi pada tahun 2020 lalu. Saat ini korban sudah berusia 4 tahun. Berdasarkan hasil visum, mengakibatkan kemaluan korban mengeluarkan darah," kata Kapolres Asahan AKBP Putu Yudha Prawira dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (20/7/2022).

Aksi itu dilakukan oleh pria tersebut di rumahnya di Kecamatan Aek Kuasan, Asahan. Sang istri merasa curiga karena anaknya terus menangis karena mengalami sakit pada bagian kemaluan hingga mengeluarkan darah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akhirnya peristiwa ini diketahui dan dilaporkan oleh bagian Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di Polres Asahan. Polisi pun turun tangan dan melakukan visum pada korban.

Setelah melakukan penyelidikan dan mengumpulkan cukup bukti, polisi kemudian mengamankan pelaku yang saat itu langsung ditangkap ketika berada di salah satu warung tak jauh dari rumahnya, Senin (18/7) lalu.

ADVERTISEMENT

"Pelaku berhasil kita tangkap hari Senin kemarin," kata Putu.

Kini, pelaku masih ditahan dan terancam dijerat pasal 82 ayat (2) Jo pasal 82 ayat (1) dari UU RI No.17 tahun 2016 tentang penetapan PERPU No. 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI No.23 tahun 2002 tentang perlindungan Anak.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Asahan, Awaluddin menyayangkan peristiwa ini masih terjadi dan umumnya pelaku merupakan orang terdekat korban.

"Fenomena seperti ini sebenarnya sudah sering terjadi, oleh karena itu khususnya para ibu jangan pernah percaya 100 persen kepada orang disekeliling termasuk orang dekat karena predator anak itu adalah orang dekat seperti yang dialami korban, dimana ayah sambung melakukan tindakan pencabulan," ujarnya.

Potensi kekerasan seksual pada anak kata Awaluddin bisa saja terjadi dimana saja. Salah satu penyebabnya bisa dikarenakan lemahnya pondasi spiritual keimanan seseorang pada penciptanya hingga mudah melakukan hal-hal diluar nalar akal manusia.

Ia juga menambahkan, sedianya saat ini banyak kasus kekerasan seksual yang saat ini sedang ditangani atau masih didampingi oleh KPAD hingga proses pengungkapannya tak jarang membutuhkan waktu yang lama.

"Namun, sepanjang persoalan itu masih terus berjalan dan berujung pada konsekuensi hukum kita harus mendukung kinerja penindakannnya di Kepolisian," katanya.




(dpw/dpw)


Hide Ads