Ibu kandung Mawar-bukan nama sebenarnya, merasa sakit hati dan kesal ketika mengetahui menantunya yang mengaku bernama Anhaf Arrafif ternyata seorang perempuan bernama Erayani. Ibunda berinisial N itu mengaku jika Arrafif alias Erayani sudah membuat anak sulungnya itu malu serta menderita.
"Siapa yang ingin melihat anaknya malu apalagi menderita seperti ini, sebagai orang tua saya tentu sangat tidak terima akan perbuatan dia yang sudah bikin anak saya kini malu lalu sudah bikin hidup anak saya menderita, saya sedih, sedih sekali lihat kondisi anak saya saat ini," kata N kepada detikSumut di kediamannya, Kamis (16/6/2022).
Ibunda Mawar itu memang orang yang berperan dalam membongkar kebohongan identitas menantunya itu. Sejak dia jatuh sakit lalu kemudian sembuh kembali, N memang kerap ingin mencari tahu siapa sosok lelaki yang telah menikahi siri anak sulungnya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi lelaki itu dinilai baru kenal dengan anaknya serta sudah begitu serius ingin menikah.
"Jadi waktu sejak awal dia itu datang ke rumah saya ini kan masih dalam kondisi sakit. Saya ini sakit bersamaan dengan suami saya, cuman suami saya sakit stroke dan saya sakitnya dalam kondisi lemas terbaring tak bisa ngapa-ngapain gitu. Hingga akhirnya dari perkenalan sampailah terjadi nikah siri," ujar N bercerita.
Ibunda Mawar juga menyebutkan bahwa dirinya sudah mengetahui kabar pernikahan siri itu hingga ia terpaksa mengizinkannya. Keterpaksaan itu ia berikan lantaran kondisi tubuhnya yang terbaring lemah dan tak bisa berbuat apa-apa.
Bahkan N ingin sekali memberontak pernikahan siri itu, namun semua sia-sia ketika Arrafif alias Erayani sudah sangat jago dan lihai dalam meyakini anaknya Mawar.
"Saya itu sebenarnya ingin sekali menolak pernikahan siri itu, saya awalnya ingin berontak tapi tidak bisa tubuh ini sakit tak bisa ngapa-ngapain. Saya sedih inginnya mau anak saya kalau bisa nikah resmi. Tapi dia itu sudah menyakini siapa keluarganya lalu di mana dia tinggal dan profesi pekerjaannya dokter. Jadi saya terpaksa terima karena kondisi saya sakit dan ingin anak saya bahagia," terang N sambil terlihat meneteskan air matanya.
Pada 3 Juli 2021 pernikahan itu pun berlangsung di kediaman N. Ketika itu N tak dapat menyaksikan lantaran sedang terbaring sakit bersama suaminya di kamar belakang. Sementara pernikahan siri itu terjadi di ruang keluarga.
Setelah menikah siri, sebulan berjalan kondisi N akhirnya mulai terlihat membaik, Arrafif alias Erayani tersebut tinggal bersama Mawar di rumahnya. Selama berada di rumah N, Arrafif alias Erayani juga tidak terlihat bekerja sebagai dokter hingga membuat dirinya mulai curiga.
Bahkan, anaknya Mawar juga tak berani banyak berbuat apa-apa. Bahkan putrinnya juga terlihat seperti orang linglung dan banyak diam serta menuruti saja apa keinginan suami.
"Kan dia bilang kalau profesi dokter, tapi tidak juga kerja, lalu dia malah cuman tinggal di sini makan tidur, makan tidur gitu. Karena dia ngaku dokter pernah minta uang bilang kalau bisa obatin suami saya. Jadi karena memang belum begitu curiga, saya berikan lah uang yang dia minta terus menerus sampai totalnya sebanyak Rp 67 juta. Katanya uang itu untuk beli obat suami saya, kan sempat tertipu ketika dia bilang dokter," ucap N.
Ibu Mawar curiga karena menantunya tidak bisa menunjukkan identitas asli. Baca di halaman berikutnya:
Berbulan-bulan tinggal di rumah N, kondisi ayahnya Mawar juga tak kunjung sembuh, serta Arrafif alias Erayani juga tak pernah kerja hingga mulai timbul rasa curiga dari diri N. Bahkan jika ditotalkan kerugian yang ada yang diminta Arrafif alias Erayani kepada dia dan anaknya Mawar total mencapai Rp 300 juta.
"Curiga saya pertama dia tak pernah kerja, kita tanya kenapa gak kerja katanya dokter tapi kok gak pernah praktek gitu kan, pokoknya makan tidur gitu lah. Setiap kita tanya kerjaannya dia alasan terus sampai saya dituduh suudzon. Karena merasa tak enak dengan anak saya Mawar saya malas ladeni takut ribut," sebutnya
"Tapi saya juga penasaran lagi dengan identitasnya yang dia itu bilang masih proses perubahan nama di disdukcapil. Saya tanya lagi ke dia kok identitasnya belum kelar-kelar selama ini, mana sudah berbulan-bulan, dia lagi-lagi cari alasan. Cuman saya terus tanya-tanyai masalah identitas itu, jika memang ada saya ingin nikahi anak saya secara resmi, kan dia bilang nikah siri sementara sampai identitas terlengkapi, tapi belum juga terlengkapi identitasnya tentu saya sangat curiga kan," lanjut N menjelaskan semua kejadian yang ada.
Memasuki usia pernikahan lima bulan antara Mawar dan Arrafif alias Erayani, lalu ibunda Mawar ambil inisiatif dengan memanggil ketua RT dan warga untuk mengetahui identitas Arrafif alias Erayani. Lagi-lagi juga sama jawaban Arrafif masih dalam pengurusan di disdukcapil.
"Karena jawaban itu-itu terus, saya buat lah perjanjian di mana perjanjian itu saya minta dia harus lengkapi identitasnya hingga pagi esok, dan ternyata belum juga ada, di situ saya mulai curiga siapa dia ini, dan saya juga sudah ragu kalau dia itu juga bukan laki-laki. Tetapi kecurigaan saya tanpa buktikan takut melukai hati anak, apalagi anak saya sejak nikah sama dia seperti orang nurut aja, banyak diam kasihan lah pokoknya, mau berbuat banyak tak bisa karena suami saya juga sedang sakit stroke," sebut N.
Hingga akhirnya Arrafif alias Erayani membawa Mawar pergi ke Lahat tanpa sepengetahuannya. Kepergian Erayani dan Mawar itu juga cukup lama hingga N melaporkan menantunya itu ke polisi dengan segala bukti-bukti yang ada.
10 bulan perjalan pernikahan itu berlangsung, Mawar kemudian ditemukan di Lahat dengan kondisi tubuh yang sangat kurus serta Arrafif alias Erayani diamankan oleh polisi.
"Sampai di Polresta Jambi ini kan, dia itu baru ngaku kalau dia perempuan, dan anak saya baru sadar jika dia perempuan dengan bukti yang ada. Selama ini ternyata dia ini selalu mengelabuhi anak saya dengan cara maaf ya kalau jalani hubungan suami istri dengan cara mata anak saya ditutup pakai kain lalu lampu harus kondisi mati, dan dia pokoknya perdayakan anak saya sehingga percaya. Lalu 10 bulan baru semua terungkap jika dia adalah perempuan," jelas N.
Saat ini, N hanya bisa berharap agar pihak berwenang dapat membantunya dalam memberikan hukuman yang berat terhadap Arrafif alias Erayani lantaran banyak sekali penipuan yang sudah dilakukannya terhadap N dan anaknya Mawar. Apalagi sejak kejadian itu anak N kini juga banyak merenung di kamarnya dan merasa terganggu psikologisnya.
"Saya hanya bisa berharap agar bukan hanya kasus penipuan gelar akademis aja yang disangkakan ke dia itu. Saya juga harap pasal lain juga diberikan karena saya melapori itu dengan berbagai bukti dari masalah penipuan gelar yang bukan dokter, terus identitas sama masalah kerugian uang, jadi saya harap semua itu bisa dikabulkan karena tentu ini sudah sangat merugikan anak saya, lalu saya sekeluarga," ujar N sambil terlihat menangis
Diketahui, kasus ini mulai terbongkar saat sidang pertama atas kasus penipuan gelar perguruan tinggi di Pengadilan Negeri (PN) Jambi pada Selasa (14/6). Terbongkarnya kasus itu ketika Mawar dipanggil jadi saksi dan menceritakan semuanya ke Hakim Ketua dan lainnya di persidangan.
Simak Video "Video: Guru di Jambi Minta Maaf Seusai Viralkan Jembatan Rusak "
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)