.webp)
Dua sejoli yang menyimpan 7 janin dalam kotak makan di kamar kos di Makassar, Sulawesi Selatan telah ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya bahkan harus menjalani tes kejiwaan dan tes DNA karena sempat saling bantah soal ayah biologis dari tujuh janin itu.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Reonald Truly Sohomuntal Simanjuntak mengungkapkan, tersangka perempuan, NM (29) yang menyimpan 7 janin hasil aborsi yang dites lebih dahulu. Dia menjalani tes kejiwaan pada Senin (13/6) kemarin. NM diperiksa oleh seorang psikiatti.
"Saat ini sudah berlangsung pemeriksaan kejiwaan dengan psikiatri di Dokkes Polda Sulsel," ungkap Reonald dikutip dari detikSulsel, Selasa (14/6/2022).
Pun begitu, hasil tes kejiwaan NM tak langsung dikantongi penyidik. Dia mengatakan, tes kejiwaan tergantung ketenangan dan keterbukaan NM dalam menjawab pertanyaan psikiater.
"Pemeriksaan itu harus tenang, tidak boleh yang memaksa untuk mendapat hasil maksimal," ujar Reonald.
Reonald mengatakan tes kejiwaan bertujuan untuk mendalami mengapa NM tega sampai 7 kali melakukan aborsi. Namun sekali lagi Reonald menegaskan tes kejiwaan ini jelas butuh waktu.
Kepada polisi, NM sebelumnya mengakui bahwa dia diberi janji akan dinikahi oleh SM jika dia bersedia menggugurkan janin-janin itu. Dia kemudian menyimpan janin-janin itu sebagai pegangan untuk menagih janji yang diucapkan kekasihnya, SM.
Namun Reonald menjelaskan pengakuan NM tersebut sepihak. Oleh sebab itu penyidik tetap ingin mendalami alasan NM menyimpan ketujuh janin itu sejak 10 tahun terakhir.
"(Mau didalami) Apa dasar dan pertimbangan dia (simpan 7 janin 10 tahun)," kata Reonald.
NM dan SM juga menjalani tes DNA. Sebab, SM hanya mengakui sebagai ayah biologis 4 dari 7 janin yang digugurkan dan disimpan itu.
Reonald mengatakan tes DNA ini merupakan satu-satunya solusi. Pasalnya hingga saat ini pria SM kekeuh hanya mengakui 4 dari 7 janin.
"Sampai saat ini masih 4 dan 7. Makanya kita harus tes DNA apakah benar 7 janin ini hasil hubungan mereka berdua," sambung Reonald.
(dpw/dpw)
