Awalnya Diduga Begal, Pelaku Penyerangan di Ogan Ilir Ternyata Mantan Kades

Sumatera Selatan

Awalnya Diduga Begal, Pelaku Penyerangan di Ogan Ilir Ternyata Mantan Kades

Prima Syahbana - detikSumut
Minggu, 17 Apr 2022 22:02 WIB
Pelaku penyerangan sekeluarga di Ogan Ilir, Sumsel.
Pelaku penyerangan sekeluarga di Ogan Ilir, Sumsel. (Foto: Prima Syahbana)
Ogan Ilir - Polisi telah menangkap dua pelaku penyerangan terhadap sekeluarga di Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel) yang menewaskan satu orang.

Awalnya, penyerangan ini diduga ulah kawanan begal. Ternyata salah satu penyerang, Safri (47), merupakan mantan kepala desa di Muara Enim.

Dia dan adiknya, Zainal (37), nekat menyerang dan menghabisi nyawa korban RG karena dendam pribadi. Selama ini pelaku merasa nyawanya terancam.

"Saya memang ada masalah pribadi dengan korban. Sejak tiga bulan terakhir, jujur saya tidak berani pulang ke rumah di Muara Enim karena takut dihadang korban," kata Safri di Mapolres Ogan Ilir, Minggu (17/4/2022) petang.

Dia mengungkapkan, sejak lama dia dan korban bermasalah. Masalah itu sudah ada sejak dia masih menjabat sebagai Kepala Desa Tapus, Kecamatan Lembak, Muara Enim, beberapa tahun lalu.

"Kalau saya ribut dengan korban sejak saya jadi kades dulu, memang iya," imbuhnya.

Namun, dia membantah pernyataan polisi yang menyebutkan permasalahan antara mereka berdua terkait pemilihan kepala desa (Pilkades) beberapa waktu lalu.

"Tapi, kalau karena Pilkades, saya pastikan bukan," ungkapnya.

Hanya saja, Safri tidak secara gamblang menyebutkan masalah apa yang memicu aksi nekatnya itu.

Korban RG, kata Syafri, dalam keseharian merupakan seorang jagoan kampung dan cukup disegani di lingkungan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, dia merasa terancam.

Kemudian, pada hari kejadian, Sabtu (16/4) kemarin, Syafri yang saat itu bersama adiknya Zainal mengendarai Avanza hitam, berpapasan dengan korban di tengah jalan.

Saat itu, korban bersama istri dan anaknya naik sepeda motor. Kedua pelaku langsung putar arah dan membuntuti mereka.

"Waktu kami buntuti, kami sempat kehilangan jejak korban, akhirnya ketemu korban di jalan lurus. Korban kami setop, saya turun dari mobil, saya tusuk dan bacok korban," bebernya.

"Saya terpaksa (membunuh), daripada saya yang mati duluan," imbuhnya.

Istri korban, WD (27), yang menyaksikan suaminya dibacok secara membabi buta oleh pelaku, berusaha untuk melindungi suaminya. Namun nahas, WD pun ikut terkena sabetan pisau dan parang pelaku.

"Kalau istri korban, jujur tidak saya incar. Saya hanya emosi sama suaminya saja," ujar tersangka yang habis masa jabatannya sebagai Kades Tapus pada 2019 lalu ini.

Setelah menusuk korban hingga terkapar, kedua tersangka kembali ke kediaman mereka di Tapus untuk bersembunyi.

Kapolres Ogan Ilir AKBP Yusantiyo Sandhy mengatakan, atas perbuatannya tersebut kedua tersangka kini ditahan dan terancam hukuman mati.

"Kedua tersangka dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara atau seumur hidup. Terancam hukuman mati juga," jelas Kapolres.

Diberitakan sebelumnya, pasangan suami istri di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, RG (34) dan WD (27) serta anaknya diduga menjadi korban begal. RG tewas dalam kejadian tersebut, sedangkan istrinya sekarat dengan luka berat senjata tajam dan anaknya selamat usai kabur ke rawa.

Informasi dihimpun, peristiwa aksi begal sadis itu terjadi pada Sabtu (16/4) kemarin sekitar pukul 19.30 WIB di kawasan Jalan Lintas Sumatera, Desa Sungai Rambutan, Indralaya, Ogan Ilir.

Korban disebut berangkat dari Desa Tapus, Lembak, Muara Enim hendak ke Palembang. Kedua korban dan anaknya saat kejadian disebut tengah berboncengan mengendarai sepeda motor. Namun, setibanya di lokasi kejadian korban dihentikan oleh terduga begal yang memepet korban pakai mobil.

RG yang berusaha melawan kemudian dibacok hingga meninggal dunia di lokasi kejadian dengan luka bacok di kening, leher, dan punggung. Sedangkan istrinya, saat ini dalam kondisi sekarat di rumah sakit, dengan luka bacok di kepala dan tangan. Anak korban selamat karena lari dan bersembunyi di rawa-rawa sekitar lokasi kejadian.


(dpw/dpw)


Hide Ads