Sejarah Pembangunan Masjid Raya Sultan Riau Penyengat

Rindii Atika - detikSumut
Kamis, 07 Des 2023 12:12 WIB
Foto: Masjid Raya Sultan Riau Penyengat di Pulau Penyengat Indera Sakti, Kecamatan Tanjung Pinang Barat, Kepulauan Riau. (dok. Kemdikbud)
Medan -

Masjid Raya Sultan Riau Penyengat ini terletak di Pulau Penyengat Indera Sakti, Kecamatan Tanjung Pinang Barat, Kepulauan Riau, Indonesia. Masjid ini hanya berjarak sekitar 2 Km dari Tanjung Pinang dan dapat ditempuh dalam waktu 15 menit menggunakan perahu motor.

Masjid Ray Sutan Riau berukuran 1819,80 m dan memiliki luas lahan sekitar 5533 m.

Dilansir dari penelitian sejarah Masjid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau, masjid ini diperkiraan mulai dibangun pada 1761-1812 oleh Sultan Mahmud Syah III. Masjid ini kemudian dihadiahkan kepada Engku Putri Raja Hamidah Binti Raja Haji Fisabilillah beserta pulau penyengat sebagai mas kawin dan juga dijadikan kediaman Raja Hamidah Engku Putri.

Awalnya masjid ini terbuat kayu hingga pada 1 Syawal 1249 H atau 1832 Masehi, Raja Abdurrahman yang menjabat sebagai Yang Dipertuan Muda ke-7 Kerajaan Riau-Lingga bersama dengan semua lapisan masyarakat di Pulau Penyengat melakukan renovasi.

Keunikan yang membuat masjid ini terkenal adalah karena penggunaan putih telur untuk campuran bahan bangunan dalam pembangunan masjid. Penggunaan putih telur itu bermula ketika para warga tidak hanya membantu secara tenaga namun juga menyumbang logistik, untuk pembangunan masjid.

Banyaknya bahan makanan yang disumbangkan warga, seperti beras, sayur, hingga telur hingga membuat para pekerja merasa bosan makan telur. Sehingga yang dimakan hanya kuning telurnya saja.

Karena banyaknya sisa putih telur yang terbuang, arsitek masjid ini memanfaatkannya sebagai campuran bahan bangunan. Sisa-sisa putih telur itu digunakan sebagai bahan perekat, dengah dicampur dengan pasir dan kapur

Dilansir dari laman Komunikasi Universitas Negeri Malang, setelah perintah pembangunan, pada 1844 masjid tersebut kemudian dibangun lebih kuat menggunakan beton cor.

Arsitektur masjid cukup unik dan menonjolkan simbol simbol agama Islam. Seperti tangga masjid yang berjumlah 13 anak tangga, yang melambangkan 13 rukun shalat, 5 buah pintu yang melambangkan rukun Islam, dan 6 buah jendela yang menggambarkan rukun iman.

Pada atap bangunan masjid ini terdapat 13 buah kubah dan 4 buah menara yang jika dijumlahkan menjadi 17. Angka 17 ini melambangkan jumlah rakaat shalat sehari semalam dalam Islam.

Di dalam masjid ini juga terdapat dua buah lemari yang dulunya merupakan Lemari Perpustakaan Khutub Khanah Marhum Ahmadi. Di dalam masjid ini juga terdapat Al Qur'an yang ditulis tangan oleh Abdurrahman Stambul pada tahun 1867. Abdurrahman Stambul adalah seorang pemuda yang berasal dari Pulau penyengat yang disekolahkan oleh Kerajaan untuk mempelajari agama Islam di Istanbul-Turki.

Berdasarkan cerita turun temurun masyarakat di sana, arsitek Masjid Penyengat adalah seorang keturunan India yang bertempat tinggal di Singapura. Meskipun begitu, tidak ada yang mengetahui secara pasti siapa nama arsitek tersebut. Karena itu atap ruang utama masjid sangat unik karena menunjukkan adanya pengaruh India, dimana arsiteknya berasal. Keunikan dapat dilihat dari deretan melintang dan membujur dari kubah-kubah yang ada di mesjid ini

Di halaman kanan dan kiri masjid, terdapat bangunan berdinding yang memiliki atap limasan batu. Masyarakat setempat menyebut bangunan kembar itu dengan nama sotoh, yang berfungsi sebagai tempat permusyawaratan para ulama dan cendekiawan. Karena keunikan arsitektur dan sejarahnya, Masjid Sultan Riau ini sudah dijadikan situs cagar budaya oleh pemerintah Republik Indonesia.

Nah detikers itulah Masjid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat, semoga dapat menambah wawasan mu, ya.

Artikel ini ditulis oleh Rindi Antika, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom



Simak Video "Video: Pria Diduga Maling di Pekanbaru Alami Kritis Usai Didorong dari Atap Ruko"

(mjy/mjy)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork