.webp)
Ada berbagai perayaan untuk menghormati perempuan yang sedang hamil tergantung pada budaya dan tradisi masyarakat di Indonesia. Salah satunya dengan melaksanakan upacara adat menginjak usia kehamilan 7 bulan.
Nah, baru-baru ini Jessica Mila dan Yakup Hasibuan menggelar mambosuri atau acara 7 bulanan dalam adat Batak. Lantas, apa makna tradisi mambosuri dan bagaimana tata caranya? Simak penjelasan berikut hingga akhir, ya, detikers!
Mambosuri dalam Adat Batak
Apakah detikers pernah mendengar tradisi mambosuri dalam adat Batak? Secara harfiah, mambosuri berarti memberi kenyang. Istilah itu terbentuk dari konfiks /mam-i/ dan bentuk dasar bosur yakni kenyang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makna dari mambosuri sebenarnya adalah acara memberi makan oleh orang tua istri kepada putri yang sedang mengandung anak pertama berumur 7 bulan. Upacara tersebut berkaitan erat dengan kearifan lokal sejak lama.
 Jessica Mila Foto: Instagram @jscmila |
Tata Cara Adat Mambosuri dalam Batak Toba
Melansir artikel jurnal berjudul The tradition of Mambosuri Toba Batak traditional ceremony for a pregnant woman with seven months gestational age for women's physical and mental health, mambosuri dilakukan sebagai inisiasi.
Usai orang tua calon ibu mengetahui anak perempuan mereka hamil 7 bulan, kabar gembira itu dibagikan kepada kerabat. Pada tanggal yang ditentukan, mereka datang ke kediaman menantu laki-laki sebagai bentuk kepedulian.
Parboru 'pihak perempuan' membawa makanan tradisional berupa dengke simudur-mudur yaitu ikan mas yang dimasak dengan bumbu khas Batak. Hidangan itu harus disantap pertama kali oleh calon ibu dengan disuapi ibunya.
Selain makanan utama, orang tua pihak istri juga menyediakan makanan kesukaan anak perempuan mereka. Setelah si calon ibu kenyang, mereka yang hadir baru boleh mencicipi makanan yang disajikan.
Makan bersama selesai, tiba waktunya keluarga parboru menyemangati anak perempuan mereka dan memberikan pesan-pesan tentang proses persalinan. Hal itu penting untuk membekali calon ibu dengan pengetahuan merawat anak.
Tradisi dilanjutkan dengan pemberian ulos 'kain tradisional Batak' yang disebut ulos mangiring disematkan di bahu anak perempuan dan menantu. Maknanya sebagai perekat kasih sayang antara suami dan istri, serta keluarga kepada mereka.
Tata Cara Adat Mambosuri dalam Batak Simalungun
Menurut Ensiklopedia Kebudayaan Kawasan Danau Toba, mambosuri dilakukan keluarga pihak istri dengan memberikan selamatan kepada putrinya. Makanannya berupa dayok na binatur, yakni ayam yang disusun di atas nampan.
Dayok na binatur diserahkan dengan cara disurdukkan (diberikan). Adapun maksud dan tujuannya supaya selama hamil hingga masa persalinan, putri yang sedang mengandung sang buah hati diberikan kekuatan oleh Tuhan.
Setelah memberi makan calon ayah dan ibu, kemudian dipakaikan hiou tondi atau kain penyemangat kepada mereka. Saat acara manyurdukkan 'memberi makan' berlangsung, orang tua perempuan memberikan kata-kata nasehat seperti:
"Inilah tanda bahagia dan senangnya kami orang tuamu. Sehat-sehat lah kamu ya, begitu juga dengan calon cucu kami dan semoga sehat dan lancar proses persalinanmu. Semoga anak yang dilahirkan nanti membawa rezeki di tengah-tengah keluarga kita".
Selanjutnya, tulang (sebutan untuk saudara laki-laki ibu) berkesempatan memberi makan kedua calon orang tua dengan menyuapi mereka secara simbolis. Sebab, ada anggapan bahwa tulang adalah Debata na tarida 'Tuhan yang dapat dilihat'.
Usai acara selesai, giliran calon ayah yang menyampaikan demban salpu mangan 'sirih setelah selesai makan' kepada orang tua dengan berkata, "Semoga semua berjalan dengan baik, anak yang akan lahir beserta ibunya sehat-sehat dan dilindungi Tuhan".
Demikian penjelasan tentang mambosuri dalam adat Batak, tradisi saat usia kehamilan 7 bulan. Semoga menambah wawasan nusantaramu, ya, detikers!
(astj/astj)
