.webp)
Indonesia tempat wisata yang sangat indah yakni Danau Toba yang berada di Sumatera Utara. Bukan hanya pantai dan pemandangan Danau Toba saja, detikers dapat menikmati dan mengunjungi museum-museum yang ada di sekitaran Danau Toba.
Berikut 4 Museum Wisata Sejarah di Danau Toba
Museum Huta Bolon Simanindo
Museum Huta Bolon adalah sebuah perkampungan di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir yang memiliki perpaduan potensi alam dan budaya sehingga dibuka menjadi museum umum. Letak Museum ini berada di Desa Simanindo, Kecamatan Ambarita, Kabupaten Samosir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Museum Huta Bolon ini menyimpan banyak sejarah peninggalan suku Batak Toba. Disana terdapat Kain Ulos dengan berbagai motif, alat masak jaman dulu, senjata perang yang digunakan pada zaman dulu, mainan tradisional dan alat berkebun.
Museum Huta Bolon Simanindo adalah rumah adat Batak Toba warisan Raja Sidauruk sejak 1969. Museum ini buka setiap hari mulai dari jam 08.00 - 17.00 WIB.
Museum Tomok
Masih berada di Pulau samosir, ada museum yang banyak diketahui banyak orang, pastinya detikers tahu mengenai Museum Batak Tomok. Lokasinya yang berada di Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.
Bnagunan Museum ini masih menggunakan arsitektur rumah adat tradisional, disebut sebagai Rumah Bolon atau rumah Adat Batak Toba. Dalam rumah adat Bolon, terdapat ukiran-ukiran dan ornamen Khas Batak bernama Gorga.
Museum Jamin Ginting
Museum Jamin Ginting yang berada di dekat Danau Toba juga merupakan tempat wisata sejarah dengan arsitektur yang tidak biasa. Desain dari bangunan museum ini seperti kacang yang memiliki filosofis yang artinya sesuatu yang akan melindungi semuanya.
Museum ini berlokasi di Desa Suka, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo. Museum ini buka pukul 10.00 - 18.00.
Museum TB Silalahi
Museum TB Silalahi berada di Jalan Dr. Term Silalahi No.88, Silalahi Pagar Batu, Balige, Kabupaten Toba Samosir. Museum ini dibagi menjadi dua bangunan, bangunan pertama khusus untuk Museum Batak yang memamerkan koleksi barang antik bangunan kedua menjadi tempat untuk mengenang letjen DR TB Silalahi.
Artikel ini ditulis Muthi' Nur Hanifah, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detik.com.
(afb/afb)
