Huta Siallagan adalah kampung adat Suku Batak Toba yang ada di Ambarita, Kabupaten Samosir. Untuk menuju ke lokasi ini sekitar 2 Km dari pelabuhan Ambarita.
Objek wisata ini, baru saja selesai ditata ulang oleh pemerintah hingga menjadi wisata unggulan di Sumatera Utara. Mulai dari rumah bolon, pusat souvenir, batu persidangan, dan sarana pendukung lainnya yang berada di Huta Siallagan telah diperbarui.
Dalam bahasa Batak, kata Huta dapat diartikan sebagai desa atau kampung. Jadi, bisa bisa diartikan Huta Siallagan adalah kampung masyarakat Batak yang bermarga Siallagan. Menurut kepercayaan Huta Siallagan ini adalah salah satu kampung kanibal di pulau Samosir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat memasuki lokasi ini, kita harus membayar uang masuk sebesar Rp 10 Ribu rupiah di loket yang berada di depan pintu masuk Huta Siallagan. Lokasi Huta Siallagan memiliki luas kurang lebih 2.000 meter persegi yang dikelilingi oleh tembok batu yang disusun bertingkat setinggi 2 meter.
![]() |
Setelah membayar uang masuk, kita langsung bisa melihat delapan rumah bolon yang berjejer di sepanjang lokasi ini. Yang paling menarik dari objek wisata ini merupakan batu persidangan. Batu persidangan ini merupakan saksi sejarah penegakan keadilan di Samosir.
Tempat tersebut merupakan lokasi peradilan untuk memutuskan hukuman seseorang yang melakukan kejahatan besar ataupun kecil. Ada juga tempat pemasungan, sebelum menuju persidangan pelaku kejahatan akan dipasung terlebih dahulu.
Setelah itu ada tempat eksekusi, setelah dilakukan persidangan dan diadili menurut kejahatannya. Pelaku kejahatan akan dieksekusi sesuai putusan peradilan di batu persidangan.
Di lokasi ini kita juga bisa melihat ataupun ikut wisatawan yang sedang menari Tor-Tor dipandu oleh pemandu wisata di Huta Siallagan, mereka juga akan menyediakan sejumlah Ulos dan Sortali untuk dipakai oleh pengunjung yang akan menari Tortor.
Selengkapnya Baca Halaman Berikutnya....
Saat menari tor tor, dalam satu gerakan tarian tersebut pengunjung akan diajak untuk menari sambil menyelipkan uang di kedua jemari tangan, setelah selesai uang ini nanti akan ditaruh dalam keranjang di samping patung Sigale-gale.
Usai menari Tortor, jangan lupa kita juga bisa berfoto-foto sebelum meninggalkan Huta Siallagan karena dilokasi ini banyak spot foto menarik untuk kita abadikan bersama keluarga.
Jika sudah selesai berfoto-foto, Di Huta Siallagan juga disediakan tempat berbelanja kita bisa membeli beberapa cenderamata, baju, dan hasil kerajinan tangan khas Batak yang bisa dijadikan untuk oleh-oleh.
Lokasi perbelanjaan di Huta Siallagan ini baru saja selesai ditata ulang lebih baik oleh pemerintah melalui kementerian PUPR. Terdapat kurang lebih 20 kios yang menjual baju dan cenderamata dengan harga yang dijual beraneka ragam.
Simak Video "Video Sorotan Komisi VII DPR soal Status Geopark Danau Toba Terancam Dicabut"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)