Mengenal Pertempuran Medan Area, Perjuangan Rakyat Melawan Sekutu

Mengenal Pertempuran Medan Area, Perjuangan Rakyat Melawan Sekutu

Kartika Sari - detikSumut
Selasa, 11 Okt 2022 07:00 WIB
Pertempuran Medan Area (Foto: Istimewa)
Pertempuran Medan Area (Foto: Istimewa)
Medan -

Pertempuran Medan Area menjadi saksi perjuangan rakyat Medan dalam melawan sekutu yang ingin menguasai Indonesia. Peristiwa ini diawali dengan kedatangan pasukan sekutu yaitu pasukan Inggris di bawah kepemimpinan Jenderal T.E.D. Kelly pada 9 Oktober 1945.

Dilansir dari digilib.unimed.ac.id, pasukan Inggris ini menduduki Kota Medan dengan menguasai jalan raya Medan-Belawan. Hal ini untuk menjamin kelancaran pasukannya yang datang menggunakan kapal ke Belawan untuk masuk ke Medan.

Kedatangan pasukan sekutu ini diikuti oleh pasukan Netherlands Indies Civil Administration (NICA) yang ternyata sudah dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan. Awalnya, NICA diterima dengan baik oleh pemerintah Sumatera Utara lantaran untuk membebaskan tawanan perang tentara belanda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka kemudian diberikan fasilitas untuk tinggal di beberapa hotel seperti Hotel de Boer, Hotel Astoria, maupun Grand Hotel.

Namun, para tawanan perang ini justru dibentuk oleh NICA sebagai Medan Batalyon KNIL. Para tawanan ini justru dibebaskan hingga dipersenjatai. Ini membuat para tawanan bersikap arogan dan seenak-enaknya ingin mengambil alih pemerintahan.

ADVERTISEMENT

Awal Pertempuran Medan Area kemudian dimulai dari sebuah insiden serdadu NICA di Hotel Wilhemina yang terletak di sudut Jalan Bali/Jalan Sutomo merampas dan menginjak lencana merah putih yang dipakai oleh seorang pemuda.

Akibat insiden ini, terjadi perpecahan dengan banyaknya korban luka-luka yang sebagian besar dialami oleh pasukan NICA. Insiden ini kemudian menjalar ke Berastagi dan Pematang Siantar.

Inggris juga diam-diam mulai mengintimidasi pejuang melalui pamflet untuk menyerahkan senjata kepada sekutu. Hal ini juga dilakukan Brigadir Jenderal T. E. D. Kelly kepada pemuda Medan pada tanggal 18 Oktober 1945.

Kemudian pada tanggal 1 Desember 1945, pihak sekutu kemudian memasang papan-papan besar bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area (batas resmi wilayah Medan). Hal ini kemudian menjadi tantangan untuk pemuda Medan.

Pejuang Medan Area kemudian membalas aksi dari para Sekutu dan NICA sehingga pertempuran mulai terjadi. Tepat pada 10 Desember 1945, NICA dan Sekutu berusaha menyerang para pejuang di Kota Medan yang menimbulkan banyak korban baik dari pejuang maupun Sekutu.

Pada bulan April 1946, Sekutu berhasil menguasai kota Medan. Tentara Inggris kemudian mendesak pemerintah Indonesia di Medan untuk keluar dari Medan. Akibatnya, Gubernur, Makras Divisi TKR maupun Wali Kota pindah ke Pematang Siantar.

Awal Mula Terbentuknya Komando Resimen Laskar Rakyat. Selengkapnya di Halaman Selanjutnya...

Kemudian pada 10 Agustus 1946 di Tebing Tinggi, diadakanlah pertemuan para komandan pasukan yang berjuang di Medan Area. Dalam pertemuan tersebut, terbentuklah Komando Resimen Laskar Rakyat untuk memperkuat perlawanan di Kota Medan. Di bawah komando ini, Perjuangan di Medan Area kembali bangkit.

Komando ini terus memberikan perlawanan kepada pihak Sekutu di wilayah Kota Medan. Pertempuran Medan Area berakhir tepatnya pada 15 Februari 1947 pukul 24.00 setelah diperintahkan oleh Komite Teknik Gencatan Senjata untuk penghentian kontak senjata.

Kemudian, para Panitia Teknik gencatan senjata juga melakukan perundingan untuk menetapkan garis-garis demarkasi yang definitif untuk Medan Area.

Dalam perundingan yang kemudian berakhir pada tanggal 10 Maret 1947 itu, ditetapkanlah garis demarkasi yang melingkari kota Medan serta daerah koridor Medan Belawan.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Heboh Kondisi Kandang Medan Zoo Viral Tak Terawat"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads