Dirjen Kebudayaan Dukung Pabrik Indarung I Semen Padang jadi Cagar Budaya

Sumatera Barat

Dirjen Kebudayaan Dukung Pabrik Indarung I Semen Padang jadi Cagar Budaya

Jeka Kampai - detikSumut
Rabu, 24 Agu 2022 15:58 WIB
Pengunjung melihat kondisi bekas pabrik semen Indarung I di kawasan PT Semen Padang, Indarung, Sumatera Barat, Rabu (24/11/2021). Pabrik semen tertua di Indonesia itu didirikan pada tahun 1910 dan merupakan pabrik semen pertama di Asia Tenggara yang akan dikembangkan sebagai industrial heritage. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/wsj.
Pabrik semen tertua di Indonesia. (Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Dharmasyara -

Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid mendukung proses penetapan Pabrik Indarung I PT Semen Padang sebagai Cagar Budaya Nasional.

Indarung I merupakan pabrik semen pertama yang pernah ada di Indonesia. Letaknya di dalam area pabrik PT Semen Padang di Indarung, Padang, Sumbar.

"Pak Dirjen mendukung proses penetapan Indarung I sebagai Cagar Budaya Nasional. Beliau meminta langsung kepada Dinas Kebudayaan Sumbar, Badan Pelestarian Cagar Budaya untuk membantu proses penetapan Indarung I sebagai Cagar Budaya Kota oleh Walikota Padang, dan secara paralel dilakukan proses pengajuan ke Kemendikbudristek agar segera ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional," kata Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Iskandar Z Lubis dalam penjelasan tertulis yang diterima detiksumut, Rabu (24/08/2022).

Iskandar Lubis bersama Komisaris PT Semen Padang, Khairul Jasmi dan Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati bertemu dengan Hilmar Fariddi di rumah dinas Bupati Dharmasraya, saat penutupan Festival Pamalayu 2022, Selasa kemarin. Selain pihak perusahaan, juga hadir Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar, Syaifullah, Kepala BPCB, Teguh Hidayat, perwakilan Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumbar, Undri, dan Tim Ahli Cagar Budaya/TACB Aprimas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah, pejabat dari Pemprov Sumbar yang hadir dalam pertemuan tersebut, mendukung Pabrik Indarung I dijadikan sebagai Cagar Budaya Nasional. Saat ini, kami dari Semen Padang menunggu informasi lebih lanjut dari Kepala Dinas Kebudayaan, Pak Syaifullah," ujar Iskandar.

Sementara itu, Tim Ahli Cagar Budaya/TACB, Aprimas menyebut, Pabrik Indarung I PT Semen Padang sangat layak dan berpeluang untuk ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional, karena merupakan aset yang bernilai dari sisi sejarah, ekonomi dan juga budaya.

ADVERTISEMENT

"Peluangnya sangat besar, yang penting itu melengkapi dokumen dan menjalani prosesnya. Karena, tahapan untuk menjadikan Pabrik Indarung I sebagai Cagar Budaya Nasional butuh waktu yang cukup panjang," katanya.

Aprimas yang juga Kepala Bidang Warisan Budaya dan Bahasa Minangkabau, Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar itu menjelaskan beberapa tahapan yang harus dilalui untuk menjadikan Pabrik Indarung I sebagai Cagar Budaya Nasional.

Kata dia, setelah Pabrik Indarung I PT Semen Padang ditetapkan sebagai Cagar Budaya Tingkat Kota oleh Walikota Padang, Tim Ahli Cagar Budaya Kota Padang kemudian mengusulkannya ke Provinsi dan diproses oleh Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi.

Setelah itu, Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi mengusulkan ke tingkat nasional. Kemudian, Tim Ahli Cagar Budaya Nasional akan turun ke lapangan untuk memverifikasi. "Setelah diverifikasi, disidangkan dan barulah diputuskan untuk jadi Cagar Budaya Nasional," katanya.

PT Semen Padang sebelumnya menyatakan keseriusannya untuk mewujudkan Indarung I dan PLTA Rasak Bungo untuk menjadi salah satu warisan dunia dari Unesco. Gagasan ini juga sudah mendapat dukungan dari SIG, sebagai holding PT Semen Padang.

Untuk tujuan itu, PT Semen Padang telah membentuk tim di internal perusahaan, dan melakukan komunikasi dan kerja sama dengan berbagai pihak terkait.

Pabrik Indarung I merupakan pabrik semen pertama di Asia Tenggara berdiri pada 18 Maret 1910 dengan berbagai fasilitas penunjang. Salah satunya, PLTA Rasak Bungo yang dibangun 1908, dan menjadi sumber energi untuk pabrik yang dulu bernama NV Nederlands Indische Portland Cement




(dpw/dpw)


Hide Ads