.webp)
Sumatera Utara mengalami inflasi sebesar 0,31 persen per Juni 2023. Persentase ini lebih tinggi dibanding inflasi nasional sebesar 0,14 persen.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, penyumbang terbesar inflasi di Sumut adalah daging ayam ras sebesar 0,14 persen.
Ada penurunan dibanding bulan sebelumnya yang menyumbang 0,17 persen pada bulan Mei 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, posisi kedua ada cabai merah dengan menyumbang inflasi sebesar 0,14 persen, telur ayam ras sebesar 0,04 persen, bawang putih dan bawang merah masin-masing sebesar 0,03 persen.
"Sumut mengalami inflasi 0,31 persen secara bulanan. Adapun daging ayam ras menyumbang share terbesar inflasi sebesar 0,14 persen, sama besarnya dengan cabai merah yang juga mendorong inflasi bulan ini," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Nurul Hasanudin, Senin (3/7/2023).
Hasan mengatakan seluruh pendorong inflasi berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,07 persen.
"Untuk kelompok makanan, minuman, dan tembakau ini memberikan andil dengan inflasi 1,07 persen dengan memberikan andil 0,35 persen. Artinya ini cukup dominan untuk memberikan andi kita," ujarnya.
Apabila dipantau melalui harga di beberapa pasar Kota Medan, daging ayam ras saat ini dipatok seharga Rp 35 ribu hingga Rp 38 ribu per kg. Bahkan, saat menjelang Idul Adha, harga daging ayam menembus harga Rp 40 ribu per kg.
Namun begitu, ekonom Sumut Gunawan Benjamin memprediksi tingginya harga ayam ini akan turun dalam waktu dekat hingga akhir Juli mendatang.
"Pendorong kenaikan harga tersebut dipicu oleh tingginya permintaan. Namun, saya melihat harga daging ayam berpeluang turun dalam waktu dekat. Gairah peternak dan penurunan harga pakan menjadi pendorong kemungkinan penurunan harga dalam waktu dekat," ucapnya.
(nkm/nkm)
