.webp)
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh mencatat ikan dari Tanah Rencong diekspor ke sejumlah negara setiap tahunnya. Ikan paling banyak dikirim ke luar negeri jenis tuna, cakalang hingga tongkol.
Kepala DKP Aceh Aliman, mengatakan, proses ekspor ikan dari Serambi Makkah dilakukan lewat jalur udara serta laut. Namun khusus untuk jalur laut masih lewat Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara.
"Negara tujuan ekspor itu ada Malaysia, Singapura, Jepang, Eropa bahkan sampai ke Amerika. Jenis ikan paling banyak kita ekspor adalah tuna, cakalang dan tongkol, juga ada ikan kerapu," kata Aliman saat ditemui detikSumut, Rabu (21/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, jumlah ikan yang diekspor tahun lalu sekitar 32 ribu ton atau setara Rp 30 miliar. Ikan yang dipasok ke luar negeri setiap bulannya menyesuaikan dengan hasil tangkapan nelayan.
Menurutnya, ikan yang diekspor selama ini paling banyak dalam bentuk beku yang dikirim lewat laut. Ikan beku dari Aceh dibawa ke Sumatera Utara untuk dimasukkan ke dalam peti kemas berpendingin agar dapat diberangkatkan ke negara tujuan.
"Tapi yang diekspor dalam bentuk dagingnya saja itu ada yang lewat udara. Itu biasanya ke Jepang," jelasnya.
Aliman menjelaskan, pengiriman ikan lewat udara dapat dilakukan langsung dari Aceh. Dia berharap proses ekspor ke depan dapat dilakukan langsung dari pelabuhan di Aceh sehingga pengusaha tidak perlu lagi ke Sumut.
"Ada juga yang sudah coba kita rintis melalui Pelabuhan Kuala Langsa, tapi Pelabuhan Kuala Langsa ini kapasitasnya masih sangat terbatas karena kapalnya juga masih terbatas," ujar Aliman.
"Kita kepinginnya ikan dari Aceh ini diekspor langsung dari Aceh nah kalau pun diekspor lewat Sumut kita berharap dibawa dari Aceh sudah dalam bentuk kontainer yang siap untuk ekspor. Jadi jangan lagi bongkar di Belawan," lanjut Aliman.
(agse/astj)
