.webp)
Komoditas kopi dan teh mengalami peningkatan ekspor terbesar di Sumut pada tahun 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mencatat nilai ekonomis ini mencapai US$ 406.370.
Nilai ekonomis untuk Kopi dan teh pada tahun ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2021 yang sebesar US$ 303.608.
Sementara itu, jika dilihat secara bulanan, ekspor kopi dan teh pada November 2022 memiliki nilai ekonomis sebesar US$ 35.864, naik 16,96 persen dibanding Oktober 2021 sebesar US$ 30.641.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Golongan barang yang mengalami kenaikan ekspor terbesar yaitu kopi, teh, dan rempah-rempah sebesar US$ 5,2 juta atau Rp 78,7 miliar (16,96%)," ungkap Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin, Jumat (13/1/2023).
Nurul juga menyebutkan pada tahun 2022 ini, Tiongkok masih menjadi pangsa ekspor terbesar Sumut sebesar US$ 556 juta. Kemudian diikuti oleh India US$ 355,9 juta, dan Belanda US$ 139,5 juta.
"Tiongkok memberikan pangsa yang cukup tinggi, kemudian diikuti India yang memberikan kontribusi besar pada tahun 2022 ini," kata Nurul.
Sementara itu, Balai Karantina Pertanian Belawan juga mencatat bahwa ada kenaikan ekspor pada Desember 2022 sebesar Rp 2,4 triliun, naik 18 persen dibanding 2021 sebesar Rp 2 triliun.
Kemudian, dari seluruh sektor, sektor perkebunan termasuk Kopi dan Teh pada Desember 2022 mencapai Rp 2,2 triliun, naik 16 persen dibanding tahun 2021 sebesar Rp 1,9 triliun.
(afb/afb)
