.webp)
Akselerasi ekonomi Sumatera Utara (Sumut) pada paruh pertama tahun ini mulai membaik. Pada semester I tahun ini, ekonomi Sumut mampu tumbuh 4,33 persen.
Sebelumnya, laju pertumbuhan ekonomi Sumut terseok-seok dihantam pandemi COVID-19. Pada semester I 2020 misalnya, ekonomi Sumut terkontraksi 0,70 persen. Sebagian sektor produksi maupun konsumsi mencatatkan penurunan kinerja.
"Ekonomi pada semester I ini mengalami pertumbuhan 4,33 persen. Peningkatan ini cukup tinggi jika dilihat dari awal pandemi pada Semester I 2020 yang terkontraksi 0,70 persen," ungkap Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin, Jumat (5/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Nurul, pertumbuhan ekonomi Sumut pada paruh pertama tahun ini didorong oleh pertumbuhan sektor transportasi yang berakselerasi mencapai 9,16 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi berasal dari ekspor sebesar 12,34 persen.
Seluruh sektor lapangan usaha juga terlihat mulai membaik dan tumbuh positif. Sektor pertanian masih menjadi andalan Sumut dalam mendongkrak ekonomi. Sektor ini tumbuh 5,13 persen.
Industri pengolahan juga tumbuh 1,36 persen seiring naiknya permintaan pasar, begitu juga dengan kinerja di sektor perdagangan tumbuh 6,28 persen dan konstruksi tumbuh sebesar 2,65 persen.
"Pandemi COVID-19 pada tahun-tahun sebelumnya berdampak signifikan pada beberapa lapangan usaha. Namun seiring pemulihan ekonomi yang masih berlangsung, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 sudah tumbuh positif," jelas Nurul.
Laju ekonomi Sumut ini juga masih dalam rentang target yang ditetapkan pemerintah dan Bank Indonesia (BI). Ekonomi Sumut memang ditarget tumbuh moderat di angka 3,5-4,3 persen.
BI meyakini, dengan membaiknya ekonomi masyarakat serta indikator perekonomian lainnya, perbaikan ekonomi Sumut akan tetap berlanjut.
"Pemulihan ekonomi nasional dan Sumut diyakini tetap berlanjut karena BI juga mendukung dengan berbagai kebijakan dan program,"ucap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Doddy Zulverdi.
(dpw/dpw)
