.webp)
Unit usaha APP Group, yakni PT Arara Abadi terus berkolaborasi serta melakukan mitigasi penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan. Kali ini pihak perusahaan menggandeng lebih dari 200 mahasiswa dan akademisi dari Universitas Riau.
Mitigasi dan sosialisasi pencegahan karhutla dilakukan di Auditorium Integrated Class Room Universitas Riau. Ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mahasiswa tentang bahaya karhutla dengan cara-cara pencegahan dan penanggulangan yang efektif.
Dalam momentum itu, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Riau. Hadir langsung Wakil Rektor Unri Bidang Perencanaan Kerjasama dan Sistem Informasi Sofyan Siregar Dekan Fakultas Pertanian Ahmad Rifai serta pimpinan dan Manajemen PT Arara Abadi, Kuasa Direktur Wahyu, Balai Dalkarhutla Wilayah Sumatera Roni Rodessa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuasa Direktur PT Arara Abadi APP Group Wahyu mengapresiasi kolaborasi berbagai elemen. Pihaknya sebagai perusahaan yang beroperasi di kawasan rentan kebakaran lahan berkomitmen untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan karhutla.
"Kita meningkatkan kapasitas regu pemadam kebakaran, pemanfaatan teknologi jarak jauh, dan komunikasi pemangku kepentingan dalam penanganan kathutla sehingga dapat dilakukan dengan cepat tepat dan terukur," katanya, Selasa (27/11/2025).
Wahyu menilai momentum ini merupakan wujud nyata kolaborasi konstruktif. Ia pun mengapresiasi kehadiran mahasiswa karena keterlibatan generasi muda sangat penting menjadi motor penggerak menjaga lingkungan ke depan.
"Pengetahuan dalam simulasi ini diharapkan jadi bekal berharga. Kami harap kegiatan ini memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi peserta dan kerjasama ini terus berlanjut," kata Wahyu.
Sementara Sofyan Siregar mengungkap jika mahasiswanya sangat beruntung mengikuti kegiatan talkshow dan simulasi ini. Apalagi wilayah Riau yang punya gambut terluas di Indonesia.
"Suatu kebahagiaan bisa berdiskusi dalam talkshow dan simulasi penanganan karhutla di Riau. Saya harap mahasiswa nantinya bisa memiliki kompetensi tambahan di luar kurikulum yang diambil, khususnya jurusan kehutanan," ungkap Sofyan.
Menurutnya perkembangan teknologi terus meningkat, sehingga mahasiswa harus punya kompetensi lain. Selain itu berdasarkan instruksi dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi RI bahwa semua kegiatan di universitas harus berdampak ke masyarakat.
Dengan begitu, kegiatan ini sangat sesuai dengan konsep Pentahelix yakni telah ada unsur pemerintah, akademisi, masyarakat, perusahaan, dan media. Sehingga dengan adanya keterlibatan media menjadi sesuatu yang berbeda dan semakin jadi lengkap.
"Ini jangan hanya sekedar seremonial, tapi ini suatu ikhtiar dari Universitas Riau, PT Arara Abadi dan media massa. Apalagi ini pertama sekali adanya Mahasiswa Relawan Peduli Api," kata Sofyan.
Setelah dilakukan mitigasi dan sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan simulasi pencegahan Karhutla yang dilaksanakan di open space Kampus Unri, ratusan peserta bergabung menyaksikan Kolaborasi Simulasi gabungan antara Tim Reaksi Cepat (TRC). Ini juga untuk memberikan pengalaman langsung kepada para peserta tentang cara-cara penanganan kebakaran hutan dan lahan.
Simulasi ini melibatkan tim TRC dan Regu Pemadam Kebakaran PT Arara Abadi yang telah terlatih dan tersertifikasi serta Mahasiswa Relawan Peduli Api (MRPA) Universitas Riau. Adapun pemateri dalam kegiatan yaitu Sigit Sutikno selaku Ketua pusat unggulan IPTEK Gambut dan Kebencanaan CPDS LPPM UNRI, Fitra Ulfiandris dari PT Arara Abadi, dan Roni Rodesa dari Balai Dalkarhut Wilayah Sumatera.
(ras/dhm)
