Jokowi Singgung Ijazah-Pak Kasmudjo saat Hadiri Reuni Fakultas Kehutanan UGM

Regional

Jokowi Singgung Ijazah-Pak Kasmudjo saat Hadiri Reuni Fakultas Kehutanan UGM

Jauh Hari Wawan S - detikSumut
Sabtu, 26 Jul 2025 23:00 WIB
Jokowi menghadiri reuni Fakultas Kehutanan UGM Angkatan 1980 di UGM, Sabtu (26/7/2025).
Foto: Jokowi menghadiri reuni Fakultas Kehutanan UGM Angkatan 1980 di UGM, Sabtu (26/7/2025). (Jauh Hari Wawan S/detikJogja)
Sleman -

Joko Widodo atau Jokowi menghadiri acara reuni alumni Fakultas Kehutanan UGM di kampusnya. Di acara tersebut, Jokowi sempat menyinggung soal ijazah hingga pak Kasmudjo.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan kata sambutan acara reuni di Fakultas Kehutanan UGM, Sabtu (26/7/2025). Dia mengaku heran ada kelompok yang mencari-cari kesalahannya.

Dilansir detikJogja, Jokowi menyebut soal tudingan ijazah palsu yang merembet juga pada soal skripsinya, kegiatan KKN, hingga pembimbingnya saat kuliah. Jokowi mengatakan semua tudingan itu beraroma politik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekali lagi ini politik bukan urusan asli dan tidak asli, sudah tahu semuanya itu asli tapi untuk kepentingan politik jadi terjadi hal seperti itu. Saya rasa itu saja yang ingin saya sampaikan. Saya nanti kayak curhat, tapi curhat ke teman-temannya boleh kan?" kata Jokowi, Sabtu (26/7).

Dia bilang, semestinya jika pihak kampus sudah menyatakan bahwa Jokowi berkuliah di UGM dan ijazah itu asli maka polemik ini harusnya bisa selesai. Tapi, justru peristiwa ini terus dipolitisasi.

ADVERTISEMENT

"Tapi ya itu lah yang namanya politik, ini politik. Mestinya kalau yang namanya ijazah asli, itu kalau ibu rektor sudah menyampaikan ijazahnya dikeluarkan oleh UGM, bapak dekan Fakultas Kehutanan juga sudah menyampaikan bahwa ijazahnya asli, dan saya kuliah di situ, sudah. Sebetulnya sudah rampung itu. Yang membuat, produsennya, yang buat, sudah menyampaikan seperti itu," ujarnya.

Mantan Gubernur Jakarta itu bilang, setelah ijazah miliknya dibuktikan asli oleh Bareskrim Polri, kemudian masih banyak yang mencari kesalahan lainnya. Selepas ijazah, lalu bergeser ke skripsi hingga ke KKN.

"Begitu ijazahnya sulit dicari-cari salahnya, belok ke skripsi, skripsinya juga palsu. Skripsi itu dosen pembimbing skripsi saya itu Prof Dr Ir Achmad Soemitro, kemudian waktu itu diuji oleh Ir P Burhanudin dan Pak Sofyan Warsito, diuji ada pengujinya. Diragukan lagi," katanya.

"Skripsi diragukan ganti lagi ke KKN. Ini dari ijazah lari ke skripsi, lari ke KKN. KKN-nya didatengi ke desanya," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi pun mengaku ingat betul lokasi dia melaksanakan KKN di Kabupaten Boyolali. Tepatnya di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro. Bahkan dia juga masih mengingat teman seangkatan yang satu tim KKN dengannya.

"Itu kok dikatakan KKN-nya fiktif. Itu kok bisa semua palsu, palsu, palsu," sebut dia.

Selain itu, Jokowi juga curhat soal dirinya yang diadukan karena melakukan pembohongan publik karena menyatakan Ir Kasmudjo merupakan dosen pembimbingnya semasa kuliah.

"Begitu saya sowan ke Pak Ir Kasmudjo, saya sampaikan pak Ir Kasmudjo itu dosen pembimbing saya. Memang dosen pembimbing saya. Saya malah diadukan ke polisi, katanya pembohongan publik. Lho itu dosen-dosen saya. Dosen pembimbing saya betul," tegasnya.

Bahkan setelah lulus, Jokowi menyebut Kasmudjo masih sering datang ke pabrik mebel miliknya untuk menjadi mentor.

"Beliau mementori bagian produksi di pabrik yang saya miliki," sebutnya.

Oleh karena itu, Jokowi menegaskan sampai kapanpun dia menganggap Kasmudjo merupakan dosen pembimbing.

"Lho kok nggak boleh, katanya bukan dosen pembimbing. Lho dosen pembimbing, kalau saya sampai kapan pun saya akan menyampaikan kalau pak Ir Kasmudjo itu dosen pembimbing saya," tegas Jokowi.

Artikel ini telah tayang di detikJogja, baca selengkapnya di sini




(mjy/mjy)


Hide Ads