.webp)
Sebanyak 17 jemaah haji Indonesia asal Embarkasi Batam dilaporkan wafat di Tanah Suci sepanjang pelaksanaan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M. Para jemaah haji yang meninggal sebagian besar disebabkan oleh faktor kesehatan.
"Hingga hari ini, jemaah haji Embarkasi Batam yang wafat terdata ada 17 orang," kata Sekretaris PPIH Embarkasi Batam, Zulkarnain Umar, Selasa (10/6/2025).
Zulkarnain mengatakan, belasan jemaah haji yang wafat berasal dari berbagai daerah, di antaranya Jambi, Riau, Kepri, hingga Kalimantan Barat. Jemaah haji yang paling banyak dilaporkan wafat di Tanah Suci berasal dari Jambi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para jemaah yang wafat berasal dari berbagai provinsi, dengan jumlah tertinggi berasal dari Jambi ada 8 orang, Riau 6 orang, Kepri 2 orang, dan Kalimantan Barat 1 orang jamaah," ujarnya.
PPIH Embarkasi Batam menjelaskan, belasan jemaah haji yang meninggal itu sebagian besar disebabkan oleh faktor kesehatan, terutama gangguan jantung dan pernapasan.
"Penyebab kematian bervariasi, antara lain cardiogenic shock, acute myocardial infarction, syok kardiogenik, hingga acute respiratory distress syndrome. Beberapa kasus juga diakibatkan oleh komplikasi kronis seperti chronic ischaemic heart disease dan intracerebral haemorrhage," ujarnya.
Para jamaah haji embarkasi Batam itu dilaporkan meninggal saat penanganan di fasilitas kesehatan di Arab Saudi. Para jamaah haji Embarkasi Batam itu dimakamkan di Madinah dan Mekah.
"Mereka wafat di berbagai fasilitas medis di Arab Saudi, seperti RSAS, RS King Fahd Madinah, dan Saudi National Hospital. Pemakaman dilakukan di dua kompleks pemakaman utama, yakni Baqi di Madinah dan Sharae di Makkah," ujarnya.
Zulkarnain memastikan bahwa meskipun terdapat jamaah haji yang wafat, secara keseluruhan kondisi jamaah haji Embarkasi Batam di Tanah Suci masih dalam keadaan baik dan terus terpantau.
"Alhamdulillah, kondisi jamaah kami yang lain masih stabil. Petugas kloter dan tim kesehatan terus siaga mendampingi jamaah," ujarnya.
(mjy/mjy)
