Cara Mengatasi Nyeri Leher Akibat Salah Posisi Tidur

Cara Mengatasi Nyeri Leher Akibat Salah Posisi Tidur

Nizar Aldi - detikSumut
Selasa, 01 Apr 2025 20:20 WIB
ilustrasi lelah/sakit leher
Foto: Getty Images/Cecilie_Arcurs
Medan -

Saat baru bangun, kita tidak jarang mengalami nyeri di leher akibat posisi tidur yang salah. Lantas apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya? Berikut ulasannya.

Salah posisi tidur yang menyebabkan nyeri di leher ini kerap disebut 'salah bantal'. Nyeri di leher tersebut kadang cukup parah dan bertahan beberapa hari.

Sehingga aktivitas kita pasti terganggu, apalagi di momen silaturahmi lebaran tahun ini. Bahkan ada yang sampai leher tidak bisa digerakkan ke salah satu arah, jika digerakkan maka akan mengalami sakit yang luar biasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ulasan terkait nyeri leher akibat posisi tidur yang salah yang dilihat di website resmi Kementerian Kesehatan, Selasa (1/4/2025). Terdapat lima cara untuk mengatasi nyeri di leher tersebut. Mulai dari mengonpres hingga memberikan pijatan.

Ternyata, terdapat beberapa penyebab sehingga saat bangun, leher kita terasa sakit atau nyeri. Mulai dari salah posisi tidur hingga kebiasaan postur yang salah.

ADVERTISEMENT

Penyebab Nyeri di Leher

1. Salah posisi tidur

Jika kamu menyukai posisi tidur tengkurap, hal ini dapat meningkatkan risiko nyeri leher saat bangun tidur. Saat kam tengkurap, maka kamu akan memutar kepala kamu ke samping agar merasa lebih nyaman bernafas.

Namun saat posisi ini terjadi dalam waktu lama, otot-otot di leher akan terus-menerus teregang. Ketegangan ini dapat menyebabkan nyeri ringan dan kekakuan pada tendon, otot, dan ligamen yang berakibat nyeri di leher.

2. Penggunaan bantal yang tidak tepat

3. Kasur dan bantal yang terlalu empuk atau terlalu keras bisa menjadi salah satu faktor penyebab nyeri leher saat bangun tidur. Tidur dengan posisi dagu menempel di dada atau posisi tidur yang membuat leher kamu terlalu miring dapat membuat otot-otot menjadi tegang.

4. Kebiasaan postur yang salah

Kebiasaan postur yang buruk seperti membungkuk saat bekerja, terus-menerus melihat ke ponsel atau komputer dapat membuat leher kamu nyeri. Posisi kepala yang terlalu condong membuat otot leher menopang beban yang lebih berat daripada posisi kepala netral sehingga berisiko lebih tinggi untuk menjadi nyeri dan kaku.

5. Cedera leher sebelumnya

Cedera leher dapat terjadi pada saat olahraga, terjatuh, atau kecelakaan. Setelah cedera, kamu mungkin tidak langsung merasakan nyeri di leher, keluhan dapat dirasakan beberapa hari kemudian.

Cara Mengatasi Nyeri di Leher

1. Kompres dingin

Kompres dingin baik dilakukan dalam 48 jam pertama ketika rasa nyeri atau cedera terjadi. Kompres ini dapat membantu meredakan peradangan dan nyeri akibat otot yang tegang. Kompres pada area yang nyeri dapat dilakukan selama 10 sampai 20 menit.

2. Kompres hangat

Kompres hangat bermanfaat untuk merelaksasikan otot yang tengang serta mengurangi kekakuan pada otot. Hal ini dapat dilakukan dengan mandi air hangat atau menggunakan bantal penghangat.

3. Mengistirahatkan leher

Hindari aktivitas yang membuat otot-otot leher bekerja lebih berat seperti menunduk, menoleh atau mendongakkan leher yang berlebihan. Hindari juga mengangkat beban yang berat serta aktivitas yang melibatkan gerakan leher yang berulang-ulang.

4. Minum obat pereda nyeri

Jika nyeri sangat mengganggu aktivitas kamu, kamu dapat minum obat pereda nyeri yang dijual bebas sebagai terapi pertama. Sebaiknya bila rasa nyeri terus-menerus mengganggu konsultasikan kepada dokter.

5. Melakukan peregangan atau pijatan ringan

Jika nyeri sudah mulai mereda atau nyeri saat menggerakkan leher berkurang, kamu dapat mulai melakukan peregangan. Kamu dapat melakukan dalam posisi berdiri tegak atau duduk tegak. Lakukan teknik peregangan secara pelan, hentikan jika nyeri bertambah berat.

Peregangan:

• Ekstensi leher: Gerakkan leher kamu dengan perlahan ke arah langit-langit dan tahan selama lima detik.
• Fleksi leher: Perlahan dan lembut turunkan dagu ke arah dada sambil melihat ke bawah. Tahan peregangan selama lima detik sebelum mengembalikan kepala ke posisi netral.
• Fleksi leher lateral: Jaga bahu dan punggung kamu lurus dan diam. Perlahan dan hati-hati tekuk kepala ke samping, arahkan telinga kiri ke bahu kiri, dorong dengan lembut di sisi kanan kepala kamu. Tahan peregangan selama lima detik, sebelum mengulangi di sisi yang berlawanan.
• Rotasi leher: Jaga punggung tetap lurus dan bahu diam, sambil perlahan dan hati-hati putar kepala ke kiri sejauh mungkin, dorong lembut dagu kamu dengan tangan kanan. Tahan selama lima detik sebelum mengulangi di sisi yang berlawanan.

Sama halnya dengan peregangan, pijatan ringan dapat diberikan pada area yang terasa kaku setelah tidak ada nyeri yang bermakna. Hal ini bermanfaat untuk merelaksasikan otot yang tegang di sekitar leher.

• Jagalah postur tubuh yang tegak saat beraktivitas
• Gunakan bantal yang nyaman dan tidak terlalu tipis atau keras
• Gunakan posisi tidur terletang atau miring dan jaga kesegarisan antara kepala-leher-tubuh
• Lakukan olahraga dengan teratur untuk membantu menguatkan otot termasuk otot leher. Olahraga juga dapat membantu memperbaiki postur tubuh.




(afb/afb)


Hide Ads