Itikaf merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan umat Islam menjelang penghujung Ramadan. Pada umumnya, itikaf dilakukan pada 10 malam terakhir Ramadan.
Dilansir detikHealth dari NU Online, i'tikaf adalah kegiatan berdiam diri di masjid disertai dengan niat. Tujuannya yakni semata-mata beribadah kepada Allah SWT.
Sebagian muslim juga melakukan itikaf untuk meraih Lailatul Qadar, malam istimewa yang terjadi pada Ramadan. Mengerjakan itikaf membutuhkan persiapan. Salah satunya memastikan kondisi fisik tetap prima agar bisa melakukan i'tikaf dengan khusyuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari laman Institut Teknologi Bandung (ITB), berikut tips menjaga stamina dan kebugaran agar kuat itikaf, menurut Ketua Kelompok Keahlian Ilmu Keolahragaan ITB Dr Samsul bahri, MKes.
1. Menjaga Keseimbangan Asupan Makanan
Dr Samsul menjelaskan akumulasi dari proses buka puasa dan sahur yang kurang baik bisa mengganggu keseimbangan antara asupan makanan, nutrisi, dan energi yang dikeluarkan.
Dia mengatakan energi yang dikeluarkan tubuh dalam sehari dengan aktivitas normal adalah 2.500 kalori untuk pria, dan 2.000 kalori untuk wanita.
"Kiat-kiatnya, waktu berbuka harus memenuhi 4 sehat dan lima sempurna, atau gizi seimbang. Mau tidak mau kita harus melakukan pola makan sehat di sisa puasa ini. Sebetulnya kalau sudah terpenuhi 4 sehat 5 sempurna, tak perlu minum vitamin," ujarnya.
2. Minum Air yang Cukup
Saat berpuasa, tubuh tidak akan menerima asupan cairan selama beberapa jam. Ini dapat meningkatkan risiko dehidrasi dan masalah kesehatan lainnya.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Hal ini bisa dilakukan dengan minum cukup air saat sahur dan berbuka puasa.
"Kandungan air di dalam tubuh harus dijaga dengan tetap memenuhi kebutuhan air dalam tubuh tersebut," ucap Dr Samsul.
3. Jangan Skip Sahur
Meski dikategorikan sunnah, sahur tetap penting untuk membantu menjaga asupan nutrisi, energi, dan kesehatan tubuh selama berpuasa.
"Habis sahur jangan tidur, karena nanti akan mempengaruhi metabolisme dalam tubuh," imbuh Dr Samsul.
Dia juga menyarankan untuk melakukan olahraga pagi yang ringan, seperti stretching atau peregangan setelah sahur.
4. Mengatur Ritme Itikaf
Selanjutnya, Dr Samsul menyarankan agar mengatur ritme itikaf. Misalnya, menyelingi itikaf dengan stretching untuk meregangkan otot-otot yang tegang, kaku, dan pegal. Kemudian, tak lupa untuk sering minum air putih.
"Kemudian ikuti naluri tubuh, kalau sudah tak sanggup tubuh jangan dipaksakan. Bisa dilakukan stretching tadi," tuturnya.
(dhm/dhm)