Sebagian orang mengalami masalah pencernaan seperti sembelit atau sulit buang air besar saat bulan Ramadhan. Hal itu terjadi akibat perubahan gaya hidup selama satu bulan berpuasa.
Dokter gizi dr Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK, mengatakan sembelit saat bulan Ramadan terjadi karena beberapa hal seperti kurang tidur, dan kurang asupan air.
"Tidur berantakan, pasti kurang tidurnya (saat bulan puasa). Terus yang kedua, minum juga. Ya, orang puasa masa minum. Untuk tetap bisa minum dalam jumlah yang cukup, bisa 2 liter itu challenging banget. Terus yang ketiga, yang tadinya makan 3 kali sehari, punya chance untuk makan sayur 3 kali sehari, akhirnya dipadetin jadi cuman 2 kali kan sahur dan buka," katanya dikutip detikHealth.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laman Medical News Today, terlalu banyak makan saat berbuka puasa juga bisa memicu sembelit. Perubahan pada rutinitas saat Ramadan seperti waktu makan, olahraga, dan tidur juga dapat mengganggu proses pencernaan, yang dapat menyebabkan sembelit.
5 Cara Mengatasi Sembelit saat Puasa Ramadhan
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah sulit BAB saat puasa. Berikut di antaranya.
1. Perbanyak Makan Serat
Makan makanan kaya serat, seperti buah, sayur, dan biji-bijian utuh, untuk meningkatkan fungsi usus.
2. Minum Air yang Cukup
Minumlah air yang cukup di antara waktu sahur, berbuka, dan selama periode tidak berpuasa. Pertimbangkan untuk memasukkan makanan berikut yang mengandung air ke dalam makan malam untuk rehidrasi setelah berpuasa seperti semangka, melon atau mentimun.
3. Jangan Lewatkan Sahur
Melewatkan makan pertama di pagi hari akan memperpanjang durasi puasa, yang dapat menyebabkan dehidrasi, sembelit, dan kelelahan.
4. Olahraga
Berjalan kaki selama 10-15 menit beberapa kali sehari dapat membantu menjaga sistem pencernaan. Bagi orang yang rutin berolahraga, latihan kardio seperti berlari, menari, atau berenang dapat merangsang usus. Yoga juga dapat membantu mengatasi sembelit.
5. Batasi Makanan Tertentu
Hindari atau batasi makanan yang mengandung terlalu banyak garam atau sedikit atau tidak mengandung serat, seperti:
- keripik
- daging
- gorengan atau makanan cepat saji
- makanan olahan
(astj/astj)