Bulan Ramadhan sering dijadikan momen untuk menurunkan berat badan agar mendapatkan berat badan ideal. Tidak jarang orang yang mengabaikan sahur agar waktu puasa lebih panjang, dengan tujuan berat badan turun lebih cepat.
Mengabaikan sahur membuat durasi puasa menjadi terlalu panjang. Kondisi ini berisiko menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan karena lambung dibiarkan kosong dalam waktu yang lama.
Dokter spesialis penyakit dalam, dr Aru Ariadno SpPD-KGEH, tidak menyarankan hal itu. Apalagi sahur merupakan sunnah memiliki banyak manfaat, baik dari segi kesehatan maupun spiritual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya sarankan sebaiknya jangan ya, usahakan sahur. Karena ya kalau dari beberapa hadis disebutkan bahwa keberkahan puasa itu ada di sahur, jadi sahur itu ada keberkahannya, jadi harus diusahakan sahur," ujarnya dikutip detikHealth.
Tak Dianjurkan Hanya Makan Buah saat Sahur
dr Aru menyebut buah saja tidak cukup dikonsumsi saat sahur. Sebab, buah memiliki kalori yang rendah padahal tubuh membutuhkan asupan energi dalam bentuk kalori.
"Jadi nggak bisa cuman buah gitu kurang, paling tidak harus ada kalori yang masuk ke dalam badan," katanya.
"Nanti kita berpuasa itu kan, kita harus melakukan kegiatan. Ya mungkin kerja, mungkin ke kantor, dan segala macem, tubuh kita butuh energi kan," lanjutnya.
Jika tujuannya untuk menjaga berat badan, dr Aru menyarankan agar tetap sahur dengan memilih makanan yang lebih sehat. Hindari asupan yang tinggi kalori atau terlalu banyak mengandung gula karena justru bisa membuat tubuh lebih cepat merasa lapar.
Agar tubuh tetap bertenaga selama puasa, ia merekomendasikan konsumsi makanan kaya serat, karbohidrat dalam jumlah cukup, serta protein yang seimbang. Pola makan yang tepat saat sahur dapat membantu menjaga rasa kenyang lebih lama sekaligus memberikan energi yang dibutuhkan sepanjang hari.
"Sebenarnya kalau kita sahurnya terlalu manis pun, sebentar aja kita udah lapar, karena gula itu akan cepat diserap oleh tubuh," ucapnya.
(astj/astj)