Apa Maksud 'Tidurnya Orang yang Berpuasa Adalah Ibadah?', Ini Penjelasannya

#RamadanJadiMudah by BSI

Apa Maksud 'Tidurnya Orang yang Berpuasa Adalah Ibadah?', Ini Penjelasannya

Aisyah Luthfi - detikSumut
Selasa, 04 Mar 2025 08:00 WIB
Man sleeping in bed at night
Foto: Getty Images/iStockphoto/kaipong
Medan -

Hadits tentang tidurnya orang yang berpuasa sebagai ibadah cukup populer di kalangan masyarakat. Banyak yang menggunakannya sebagai alasan untuk memperbanyak tidur selama bulan Ramadan dengan anggapan bahwa tidur tersebut tetap bernilai ibadah. Namun, benarkah hadits ini shahih dan dapat dijadikan pegangan?

Hadits Tidurnya Orang Berpuasa

Melansir laman NU Online, salah satu hadits yang sering dikutip menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, berdasarkan penelitian para ulama, hadits ini termasuk dalam kategori dhaif (lemah). Dalam kitab 89 Kesalahan Seputar Puasa Ramadan yang disusun oleh Abdurrahman Al-Mukaffi, disebutkan bahwa beberapa hadits yang menyatakan tidurnya orang puasa sebagai ibadah dinilai dhaif oleh para ulama.

Salah satu hadits dhaif yang sering dikutip adalah:

ADVERTISEMENT

Ω†ΩŽΩˆΩ’Ω…Ω Ψ§Ω„Ψ΅ΩŽΩ‘Ψ§Ψ¦ΩΩ…Ω عِبَادَةٌ ، ΩˆΩŽΨ΅ΩΩ…Ω’Ψͺُهُ ΨͺΩŽΨ³Ω’Ψ¨ΩΩŠΩ’Ψ­ΩŒ ، ΩˆΩŽΨ―ΩΨΉΩŽΨ§Ψ€ΩΩ‡Ω مُسْΨͺَجَابٌ ، ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ…ΩŽΩ„ΩΩ‡Ω Ω…ΩΨΆΩŽΨ§ΨΉΩŽΩΩŒ

Artinya: "Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, doanya dikabulkan, dan amalannya pun akan dilipatgandakan pahalanya."

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Baihaqi di Syu'abul Iman, dan dikategorikan sebagai hadits dhaif oleh Al-Hafizh Al-Iraqi dalam Takhrijul Ihya' serta Al-Albani dalam As-Silsilah Adh-Dha'ifah.

Hadits lain yang juga sering dikutip adalah:

Ψ§Ω„Ψ΅Ψ§Ψ¦Ω… في ΨΉΨ¨Ψ§Ψ―Ψ© و Ψ₯Ω† ΩƒΨ§Ω† Ψ±Ψ§Ω‚Ψ―Ψ§ ΨΉΩ„Ω‰ فراشه

Artinya: "Orang yang berpuasa itu senantiasa dalam ibadah meskipun sedang tidur di atas ranjangnya."

Hadits di atas diriwayatkan oleh Tammam dan juga dinilai dhaif oleh Al-Albani.

Hukum Tidur Saat Berpuasa

Tidur pada dasarnya adalah perkara mubah (boleh) dan bukan ibadah tersendiri. Namun, tidur bisa bernilai ibadah jika memiliki niat yang baik, misalnya untuk menghindari perbuatan yang dapat membatalkan puasa atau sebagai sarana menjaga stamina agar lebih kuat dalam beribadah.

Menurut Syekh Muhammad bin 'Umar an-Nawawi al-Bantani:

"Hadits 'tidurnya orang berpuasa adalah ibadah' ini berlaku bagi orang berpuasa yang tidak merusak puasanya dengan perbuatan seperti ghibah. Tidur, meskipun merupakan inti dari kelupaan, bisa menjadi ibadah jika dilakukan untuk mendukung pelaksanaan ibadah." (Tanqih al-Qul al-Hatsits, Hal. 66)

Sebaliknya, jika seseorang tidur hanya karena malas atau tidak ingin beraktivitas selama berpuasa, maka tidur tersebut tidak bernilai ibadah, bahkan bisa menjadi perbuatan yang kurang baik.

Ibnu Hajar al-Haitami juga menjelaskan:

"Orang yang berpuasa tetap dalam ibadah selama tidak menggunjing orang lain, meskipun ia dalam keadaan tidur di ranjangnya." (Ittihaf Ahli al-Islam bi Khushushiyyah as-Shiyam, Hal. 65)

Maka dapat disimpulkan, tidur pada saat berpuasa dapat disebut sebagai ibadah ketika memenuhi dua kriteria. Pertama, tidak dimaksudkan untuk bermalas-malasan, tapi untuk lebih bersemangat dalam menjalankan ibadah. Kedua, tidak mencampuri ibadah puasanya dengan melakukan perbuatan maksiat.

Nah, sudah tahukan maksud dari tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah? Sekarang detikers bisa memaksimalkan puasa dan tidur ketika berpuasa bukan untuk bermalas-malasan, ya! Selamat berpuasa!




(nkm/nkm)


Hide Ads