5 Dosa yang Jadi Penghalang Rezeki dalam Rumah Tangga

5 Dosa yang Jadi Penghalang Rezeki dalam Rumah Tangga

Hanif Hawari - detikSumut
Senin, 18 Nov 2024 03:00 WIB
Woman hurt her boyfriend while her boyfriend was hurt as well. Girl is angry with boyfriend. Wife is angry with the husband. Crisis and relationship problems that come to an end.
Foto: Ilustrasi. (Getty Images/P Stock)
Jakarta -

Rezeki dalam suatu rumah tangga tidak semata-mata hasil kerja keras atau usaha suami sebagai kepala keluarga. Keharmonisan, amal, dan perilaku baik dari kedua pasangan turut berperan penting.

Namun, tanpa disadari ada dosa-dosa yang justru menjadi penghalang rezeki dalam rumah tangga.

Selama menjalani kehidupan berumah tangga, biasanya sering muncul ujian dan godaan. Jika hal itu tidak dihindari, maka bisa berujung pada dosa yang menghambat keberkahan dan rezeki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir detikHikmah, berikut 5 dosa yang wajib dijauhi oleh pasangan suami istri.

5 Dosa yang Jadi Penghalang Rezeki dalam Rumah Tangga

1. Tidak Taat kepada Allah SWT

Dikutik detikHikmah dari buku 29 Dosa yang Menghalangi Datangnya Rezeki karya Ibnu Mas'ad Masjhur, dosa terbesar yang menjadi penghalang rezeki adalah ketidaktaatan kepada Allah. Seperti halnya hubungan pekerja dengan atasan, jika seorang pekerja taat, maka bonus atau penghargaan akan datang.

ADVERTISEMENT

Begitu juga hubungan seorang hamba dengan Sang Pencipta. Jika taat, maka Allah akan melimpahkan nikmat-Nya.

Allah berfirman:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْۗ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللّٰهِ يَرْزُقُكُمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۖ فَاَنّٰى تُؤْفَكُوْنَ

Artinya: "Wahai manusia, ingatlah nikmat Allah kepadamu! Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain Dia. Lalu, bagaimana kamu dapat dipalingkan (dari ketauhidan)?" (QS. Fatir: 3)

2. Melupakan Orang Tua

Orang tua merupakan pintu utama rezeki bagi anak. Bahkan setelah sang anak menikah, keberadaan orang tua tidak bisa diabaikan begitu saja.

Bila seorang anak melupakan orang tua, maka sama halnya dengan menutup pintu keberkahan. Allah berfirman:

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

Artinya: "Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) "Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu." Hanya kepada-Ku (kamu)" kembali (QS. Luqman: 14)

Ketika orang tua tidak ridho, Allah pun tidak akan meridhoi hidup anaknya. Oleh karena itu, berbakti kepada orang tua menjadi kunci penting untuk mendatangkan keberkahan dalam rumah tangga.

3. Tidak Menghormati Tamu

Menghormati tamu adalah salah satu cara mendatangkan keberkahan ke dalam rumah. Rasulullah SAW bersabda:

"Tamu datang pada kalian dengan membawa rezeki." (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, "Tamu datang dengan membawa rezekinya dan pergi dengan menghapus dosa-dosa kalian dan Allah menghapus dari dosanya dan dosa-dosa kalian." (HR. Abu Syaikh).

Namun, tidak semua orang senang rumahnya kehadiran tamu. Kisah ini pernah dialami oleh seorang sahabat.

Dikisahkan, istri seorang sahabat merasa keberatan menerima tamu karena dianggap merepotkan. Setiap kali kedatangan tamu, istri sahabat ini menunjukkan sikap yang kurang baik. Sahabat pun akhirnya mengadu kepada Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW pun bersabda, "Katakan kepada istrimu bahwa hari ini Rasulullah SAW dan beberapa sahabatnya akan bertamu ke rumah kita."

"Katakan kepada istrimu agar ia memperhatikan tamu pada saat keluar rumah," lanjutnya.

Pesan itu kemudian disampaikan oleh sahabat kepada istrinya. Saat tamu datang dan pergi, si istri memperhatikan dengan saksama.

Betapa terkejutnya sang istri saat melihat tamu itu pergi membawa ular dan kalajengking dalam jumlah yang banyak. Padahal, saat mereka datang, tangan mereka penuh dengan daging dan buah-buahan segar.

Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Kedatangan tamu ke rumah mendatangkan karunia yang banyak ke dalam rumah dan pada saat mereka pergi mereka membawa keluar berbagai bencana."

Sejak menyaksikan hal tersebut, si istri langsung berubah drastis. Ia jadi senang menerima tamu.

Demikianlah pembahasan mengenai dosa-dosa yang dapat menghambat rezeki dalam rumah tangga. Dosa-dosa tersebut tidak hanya menjadi penghalang rezeki, tetapi juga mengancam keharmonisan rumah tangga.

4. Berkhianat pada Istri dan Anak

Suami adalah perantara rezeki bagi keluarga. Namun, jika ia menggunakan rezeki untuk kesenangan pribadi, seperti berjudi atau bersenang-senang di luar rumah, itu adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah.

Rasulullah SAW bersabda:

"Sungguh tidaklah engkau menginfakkan harta dengan tujuan mengharapkan wajah Allah, kecuali kamu akan mendapatkan pahala, hingga makanan yang kamu berikan kepada istrimu." (HR. Bukhari)

Mengutamakan keluarga dalam penggunaan rezeki adalah kewajiban suami sebagai pemimpin rumah tangga. Karena setiap rupiah yang diberikan, lebih mulia daripada diberikan kepada orang lain.

Rasulullah SAW bersabda:

"Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk satu orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu, maka pahalanya lebih besar menafkahkan untuk keluarga." (HR. Muslim)

5. Menyembunyikan Sesuatu dari Suami

Dalam Islam, harta istri adalah miliknya sendiri, namun transparansi dalam rumah tangga tetap penting. Istri perlu terbuka kepada suami mengenai pengelolaan hartanya, agar suami dapat memberikan nasihat atau pengingat jika diperlukan.

Ibnu Mas`Ad dalam buku Magnet Rezeki Suami Istri, mengatakan, istri yang menyembunyikan sesuatu dari suaminya bisa menjadi penghalang rezeki. Karena, suami wajib tahu harta yang dimiliki istri agar bisa mengontrolnya.

Jika istri berbuat kesalahan, maka suami bisa mengingatkan. Sebab, suami bertanggung jawab atas apa yang dilakukan oleh istrinya.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah bersabda betapa bahayanya perempuan jika tidak dikontrol:

"Sesungguhnya orang yang selalu melakukan kefasikan adalah penghuni neraka."

"Wahai Rasulullah, siapakah orang selalu berbuat fasik itu?" tanya salah seorang sahabat.

"Para wanita," jawab Rasul.

"Bukankah mereka itu ibu-ibu kita, saudari-saudari kita, istri-istri kita?" tanya sahabat lagi.

"Benar. Akan tetapi, apabila mereka diberi sesuatu, mereka tidak bersyukur. Apabila mereka ditimpa ujian (musibah), mereka tidak bersabar," jawab Rasulullah SAW.

Hal ini menunjukkan pentingnya kejujuran dan sikap terbuka dalam rumah tangga untuk menjaga keberkahan rezeki. Suami wajib tahu atas apa yang dilakukan istrinya, terutama tentang syukur dan sabar.

Wallahu a'lam.

Baca selengkapnya di sini




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads