DPRA Geram Udara Meulaboh Tercemar Akibat Tambang: Debu Kimia di Mana-mana

DPRA Geram Udara Meulaboh Tercemar Akibat Tambang: Debu Kimia di Mana-mana

Agus Setyadi - detikSumut
Jumat, 27 Sep 2024 19:45 WIB
Wakil Ketua Pansus Pertambangan DPR Aceh Irpannusir geram dengan kondisi udara Meulaboh tercemar akibat pertambangan. (Foto: Istimewa).
Wakil Ketua Pansus Pertambangan DPR Aceh Irpannusir geram dengan kondisi udara Meulaboh tercemar akibat pertambangan. (Foto: Istimewa).
Banda Aceh -

Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pertambangan DPR Aceh Irpannusir geram dengan kondisi udara Meulaboh, Aceh Barat tercemar akibat pertambangan. Dia menyebut, daerah itu saat ini lebih cocok diberi gelar 'petro kimia'.

"Di mana-mana debu kimia bertebaran. Hampir 80 persen udara di Aceh Barat sudah tercemar oleh kimia dari tambang-tambang yang legal dan ilegal, terutama di perkotaan oleh PT MB (Irpannusir menyebut lengkap nama perusahaan tersebut)," kata Irpannusir dalam rapat paripurna di DPR Aceh, Jumat (27/9/2024).

Irpannusir menyebutkan, di Aceh dulu ada wilayah Lhokseumawe yang dikenal dengan sebutan kota petro dolar saat masih beroperasinya PT Arun. Namun kondisinya saat ini berbanding terbalik bahkan Aceh Utara dan Lhokseumawe menjadi daerah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan sampai Meulaboh jadi PT Arun jilid II oleh tambang-tambang yang tidak bertanggung jawab itu," jelas anggota Fraksi PAN tersebut.

Dia meminta pemerintah agar tidak takut menutup tambang yang bermasalah. Menurutnya, pencemaran udara yang terjadi di Aceh Barat sudah sangat luar biasa.

ADVERTISEMENT

"Kalau seandainya mereka (perusahan tambang) koperatif memperhatikan warga setempat ya tidak ada persoalan silahkan saja. Malah kita bangga warga setempat bisa dipekerjakan di situ," ujarnya.

"Mari kita sama-sama jangan menutup mata terhadap perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Meulaboh ini, bukan cuma PT MB tapi juga perusahaan-perusahaan tambang yang lain. Bila perlu kita buat evaluasi menyeluruh libatkan seluruh komponen yang paham tentang tambang. Jika perlu dan jika mungkin jangan takut sama sekali, tutup," lanjut Irpannusir.

Sebelumnya, tim Panitia Khusus (Pansus) DPR Aceh mengungkapkan adanya pencemaran udara di Meulaboh, Aceh Barat diduga disebabkan aktivitas pertambangan batubara. Bahkan sejumlah warga di sana disebut menderita penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Juru Bicara (Jubir) Pansus Pertambangan, M Rizal Falevi Kirani, mengatakan, di Kecamatan Meureubo, Aceh Barat terdapat tambang batubara yang dioperasikan PT MB. Tim Pansus pada 16 September lalu berkunjung ke Desa Peunaga Cut di kecamatan tersebut dan menemui sejumlah masyarakat.

Berdasarkan fakta di lapangan, kata Falevi, masyarakat mengaku dalam beberapa tahun terakhir terganggu dengan aktivitas pertambangan yang dilakukan PT MB karena debu batubara telah mencemari lingkungan. Selain itu, dampak debu batubara juga disebut menurunkan kualitas kesehatan warga sehingga mengakibatkan gangguan pernapasan.

"Kita menemukan sebaran debu batubara di permukiman warga terutama yang berdomisili di Gampong Peunaga Cut. Selain itu, ditemukannya sejumlah warga penderita gangguan pernapasan (Ispa) yang berdasarkan testimoninya diakibatkan oleh debu batubara yang diduga berasal dari lokasi kegiatan perusahaan," kata Falevi.




(agse/dhm)


Hide Ads