Round Up

Sederet Fakta Wasit Dihajar Pemain dalam Laga Aceh Vs Sulteng di PON XXI

Tim detikSumut - detikSumut
Senin, 16 Sep 2024 07:30 WIB
Foto: Wasit (baju warna hitam) terkapar usai dipukul pemain Sulteng (baju warna putih) (Foto tangkapan layar)
Banda Aceh -

Wasit asal Sumatera Selatan Eko Agus Sugih Harto yang memimpin pertandingan PON XXI antara Aceh vs Sulawesi Tengah (Sulteng) terkapar usai dihajar pemain. Eko dipukul pemain Sulteng saat menghadiahi penalti kepada tim tuan rumah Aceh.

Akibat insiden itu, laga pun sempat terhenti beberapa menit. Kemudian wasit Eko dibawa keluar lapangan dengan cara dipapah oleh beberapa orang.

Laga berakhir dengan skor 1-1. Namun Aceh masuk ke semifinal setelah Sulteng memilih mundur dari pertandingan.

Berikut sederet fakta yang detikSumut rangkum terkait wasit dihajar pemain dalam pertandingan cabang olahraga (cabor) sepakbola putra, antara Aceh vs Sulteng di PON XXI.

1. Dipukul Usai Hadiahi Tuan Rumah Penalti

Wasit asal Sumatera Selatan Eko Agus Sugih Harto terkapar usai dihajar pemain Sulteng. Bermula saat Eko menghadiahi penalti kepada tuan rumah pada menit 90+6.

Padahal bila dilihat di tayangan ulang, tidak ada pelanggaran yang dilakukan pemain Sulteng di kotak penalti. Saat hendak menunjukkan titik putih itulah, pemain Sulteng Rizki Saputra memukul wasit di bagian kepala.

Seketika, Eko terkapar di kotak penalti. Lalu tak lama dua ambulans masuk ke lapangan secara bersamaan.

2. Kerap Diprotes Pemain Sulteng karena Keputusan Kontroversi

Wasit asal Sumatera Selatan Eko Agus Sugih Harto yang memimpin laga Aceh vs Sulteng di Stadion Dimurthala Banda Aceh, Sabtu (14/9/2024) malam, beberapa kali membuat keputusan kontroversial. Aksi tidak tegas sang pengadil lapangan sempat membuat para pemain Sulteng protes bahkan sampai ditarik keluar lapangan oleh pelatih mereka.

Hal itu terjadi setelah tim tuan rumah, Aceh tertinggal 0-1 oleh Sulteng pada menit ke-25. Misalnya pada menit 45+6, ketika salah seorang pemain Sulteng yang membawa bola terkena sepakan di bagian kepala hingga tersungkur.

Namun, wasit tidak meniupkan peluit tanda pelanggaran sehingga pertandingan berlanjut. Keputusan wasit itu menuai protes dari pelatih Zulkifli Syukur. Pada babak pertama, Zulkifli bahkan diberikan kartu kuning karena memprotes wasit.

Pada menit ke-74, wasit memberikan kartu kuning kepada Wahyu karena dinilai membuat pelanggaran. Namun karena memprotes, wasit langsung mengeluarkan kartu merah untuk Wahyu. Sehingga dalam hitungan detik, dua kartu dihadiahkan untuk pemain Sulteng tersebut.

Wasit Eko juga menghadiahkan kartu merah kedua kepada pemain Sulteng Moh Akbar pada menit ke-85. Moh Akbar diusir dari lapangan karena membuat pelanggaran.

Kartu merah tersebut menimbulkan protes dari pemain Sulteng sehingga mereka keluar lapangan. Semua pemain ditarik ke bench pemain cadangan sehingga pertandingan terhenti beberapa menit.

Setelah melakukan negosiasi, pemain Sulteng kembali masuk ke lapangan melanjutkan pertandingan. Wasit Eko pun memberikan tambahan waktu pertandingan selama 13 menit.

Puncaknya ketika Eko menghadiahi tuan rumah penalti kontroversi pada menit 90+6. Keputusan itu membuat wasit Eko dipukul oleh seorang pemain Sulteng saat akan menunjuk titik putih.

3. Penunjukan Wasit Eko di Laga Aceh Vs Sulteng Janggal

Sebuah kejanggalan diungkap tim sepakbola putra Sulawesi Tengah (Sulteng). Manajer tim sepakbola PON Sulteng, Susik menyebut seharusnya laga Aceh vs Sulteng dipimpin oleh wasit Achmad Hafid Hilmi.

Hal itu berdasarkan line up yang diberikan kepada tim Sulteng di ruang ganti lima menit menjelang kick off babak pertama. Namun, malah wasit asal Sumatera Selatan (Sumsel) Eko Agus Sugih Harto yang memimpin pertandingan tersebut.

Identitas wasit Eko baru diketahui setelah pertandingan tersebut selesai.

"Kami gak mengetahui mukanya Achmad ini yang mana, Eko ini mana. Ketahuannya itu di media, malam ribut ini rupanya namanya Eko," kata Susik kepada wartawan di salah satu hotel di Banda Aceh, Minggu (15/9/2024).

Susik menjelaskan, pihaknya baru diberikan line up dengan nama wasit Eko Agus pagi tadi. Dia mengaku tidak mengetahui pergantian wasit tersebut karena tidak mengenali wajah keduanya.

Menurutnya, ada aturan yang mengatur soal pergantian wasit di pertandingan. Dia mencontohkan, wasit utama sakit perut mendadak di tengah lapangan sehingga diganti oleh wasit pengganti.

"Penggantinya harus masuk line up. Gak boleh ganti itu tidak masuk line up. Itu kesalahan fatal," jelasnya.

Nama Achmad Hilmi dan Eko Agus tidak tertera dalam satu line up. Setelah pertandingan, beredar dua line up dengan dua wasit.

Susik menjelaskan, pihaknya akan melaporkan pergantian wasit mendadak tersebut ke PSSI. "Kami akan memberikan informasi ini ke PSSI pusat," sebutnya.

Baca Selengkapnya di Halaman Selanjutnya...




(mjy/mjy)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork