Melihat Masjid di Nagan Raya Dibangun Menggunakan Batu Giok

Aceh

Melihat Masjid di Nagan Raya Dibangun Menggunakan Batu Giok

Agus Setyadi - detikSumut
Senin, 27 Okt 2025 16:39 WIB
Masjid Giok di Nagan Raya
Foto: Masjid Giok di Nagan Raya (Dok. Diskominfo Nagan Raya)
Nagan Raya -

Batu giok yang diperkirakan memiliki berat 5 ribu ton ditemukan di hutan Nagan Raya, Aceh. Ini kali kedua batu permata ukuran raksasa ditemukan di daerah itu. Penemuan sebelumnya dipakai untuk membangun masjid.

"Penemuan batu giok raksasa ini semakin memperkuat langkah Pemerintah Kabupaten Nagan Raya dalam menyelesaikan pembangunan Masjid Giok Nagan Raya, yang dirancang menggunakan batu giok asli sebagai bahan utama pada bagian luar dan dalam bangunan," kata Bupati Nagan Raya Teuku Raja Keumangan (TRK) dalam keterangannya dikutip Senin (27/10/2025).

Masjid dibangun menggunakan giok adalah Masjid Agung Baitul A'la. Masjid berukuran 75 meter x 47,5 meter itu dibangun di atas lahan seluas tiga hektare di Komplek Perkantoran Suka Makmue.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Batu giok untuk melapisi lantai, sebagian dinding dan tiang dalam masjid dari jenis jadeit, nephrit dan serpentin atau black jade (giok hitam), termasuk untuk pembuatan batu prasasti.

Masjid giok terdiri dari dua lantai untuk shalat, satu lantai basement untuk tempat wudhu' dan parkir. Masjid ini dapat menampung 5.600 orang jamaah. Peresmian masjid giok yang dibangun selama 12 tahun dilakukan Jumat 16 September 2022.

ADVERTISEMENT

Meski telah diresmikan namun masih ada tahap pembangunan lanjutan di antaranya pembangunan empat menara. Keberadaan masjid itu saat ini menjadi salah satu destinasi wisata religi di wilayah tersebut.

Berdasarkan catatan detikSumut, batu giok yang dipakai di masjid ditambang dari Pegunungan Singgah Mata, Kecamatan Beutong. Daerah tersebut terkenal dengan potensi giok cukup besar serta sangat berkualitas.

Proses pengolahan giok ditangani tenaga ahli dari Tulung Agung, Jawa Timur. Lokasi pengolahannya berjarak sekitar 500 meter dari masjid.

Pembangunan masjid giok mulai dilakukan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya pada 2010 lalu ketika daerah itu dipimpin Bupati T Zulkarnaini bersama Wakil Bupati M Kasem Ibrahim.

Proses pembangunan dilanjutkan Zulkarnaini pada periode kedua saat berpasangan dengan Jamin Idham sebagai Wakil Bupati. Setelah masa jabatan habis, pembangunan dilanjutkan Jamin yang terpilih sebagai bupati bersama Chalidin Oesman sebagai wakil bupati.

Diketahui, batu giok raksasa ditemukan di hutan kawasan Kecamatan Beutong, Nagan Raya, Aceh. Pemerintah kabupaten (Pemkab) memperkirakan batu itu seberat sekitar 5 ribu ton.

"Ini adalah batu dengan ukuran lebih berat dan lebih besar dari penemuan batu giok sebelumnya di Nagan Raya. Berdasarkan perkiraan awal, batu giok yang baru ditemukan ini memiliki berat hampir mencapai 5.000 ton," kata Bupati Nagan Raya Teuku Raja Keumangan (TRK) dalam keterangannya, Kamis (23/10/2025).

Giok itu ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan beberapa tahun lalu seberat 20 ton. Batu permata itu awalnya ditemukan warga kemudian dilaporkan ke bupati.




(agse/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads