Peristiwa Singkat di Balik Radio Perjuangan

Peristiwa Singkat di Balik Radio Perjuangan

Indri Rovelia Lumbanbatu - detikSumut
Selasa, 10 Sep 2024 03:00 WIB
Pameran Radio Antik di Bandung
Foto: llustrasi. Pameran Radio Antik di Bandung. (Tri Ispranoto/detikcom)
Medan -

Radio rimba raya atau yang kita kenal dengan Radio perjuangan memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia, terutama pada masa perjuangan kemerdekaan. Radio digunakan sebagai sarana penangkis berita-berita propaganda musuh yang terus berusaha melemahkan semangat para pejuang bangsa, serta menjadi alat komunikasi yang tidak diragukan lagi dan menjadi sarana untuk menyebarkan informasi, membangkitkan semangat perjuangan, dan mengarahkan gerakan-gerakan perlawanan terhadap penjajah.

Namun, tahukah detikers bahwa ada peristiwa menarik di balik Radio Perjuangan? Berikut ulasan singkatnya.

Dikutip dari laman Kemendikbud, Radio perjuangan di Indonesia dimulai pada masa revolusi kemerdekaan, tepatnya pada tahun 1945. Pada saat itu, Indonesia baru saja merdeka dari penjajahan Jepang dan sedang menghadapi ancaman dari pasukan Sekutu yang ingin menduduki kembali wilayah Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 1 Maret 1949 terjadi peristiwa penyerangan umum yang dilakukan oleh gabungan berbagai elemen masyarakat Indonesia, termasuk TNI, Kepolisian, laskar, dan masyarakat sipil, untuk mempertahankan kedaulatan negara.

Dalam penyerangan ini, Letkol Soeharto memimpin pasukan dari sektor barat hingga batas Malioboro, sementara sektor Timur dipimpin oleh Ventje Sumual, sektor selatan dan timur dipimpin oleh Mayor Sardjono, dan sektor utara oleh Mayor Kusno. Letnan Amir Murtono dan Letnan Masduki ditetapkan sebagai pemimpin di sektor kota. Pasukan TNI bersama berbagai elemen masyarakat berhasil menguasai kota Yogyakarta selama 6 jam sebelum akhirnya menarik mundur dan kembali ke pos-pos gerilya.

ADVERTISEMENT

Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 terkait erat dengan radio perjuangan yang terdapat di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Radio perjuangan, seperti Radio Republik Indonesia, berfungsi sebagai sarana untuk menyebarkan informasi dan pesan perjuangan kepada masyarakat. Radio ini menjadi sarana untuk menginspirasi dan memotivasi rakyat Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan.

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, sebagai museum khusus perjuangan nasional, memamerkan artefak dan benda-benda bersejarah terkait dengan perjuangan bangsa Indonesia, termasuk peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Melalui kegiatan seperti pameran dan talkshow, museum ini berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang peristiwa-peristiwa bersejarah dan perjuangan bangsa Indonesia.

Dengan demikian, radio perjuangan yang ada di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta menjadi salah satu sarana untuk mengenang dan memperkuat pemahaman masyarakat tentang peristiwa-peristiwa bersejarah, termasuk Serangan Umum 1 Maret 1949. Radio perjuangan dan museum benteng saling melengkapi dalam upaya melestarikan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Demikianlah informasi mengenai peristiwa singkat di balik Radio Perjuangan semoga bermanfaat bagi detikers.

Artikel ini ditulis Indri Rovelia Lumbanbatu, Mahasiswa Magang dari UHN Medan di detikcom.




(mjy/mjy)


Hide Ads