.webp)
Dua bule perempuan mengguyur dirinya dengan cairan yang diduga bensin yang dijual di pinggiran jalan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengomentari hal tersebut.
Sandiaga menyebut aksi para bule itu dapat mengganggu kesehatan sekaligus dapat mengganggu keselamatan dan keamanan. Dia meminta agar konten yang dibuat tidak membahayakan.
"Jadi, saya mengimbau untuk kita saling mengingatkan kalau ada wisatawan, baik itu dalam keadaan sengaja atau tidak sengaja atau dalam keadaan mabuk melakukan kegiatan-kegiatan yang membahayakan, itu harus diingatkan," ujar Sandiaga di United in Diversity (UID) Bali Campus, Denpasar, Minggu (19/5/2024), melansir detikBali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga menilai, upaya tersebut juga bertujuan untuk menjaga kualitas pariwisata Bali. Menurut Sandiaga, konten-konten seperti yang dibuat dua bule itu mungkin hanya menghibur satu dua hari, tetapi tidak mencerminkan Tri Hita Karana.
"Tapi, itu sangat tidak mencerminkan citra yang ingin kami pancarkan dalam Tri Hita Karana, bahwa kita harus memuliakan sang pencipta, alam dan sesama manusia," tuturnya.
Sandiaga menyebut saat ini pihaknya sedang menerima data-data mengenai aksi dua bule perempuan itu. "Kami harapkan kita bisa memberikan bimbingan, memberikan penertiban kepada pelaku, dan juga kita memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar untuk saling menjaga," sambungnya.
Video aksi dua bule perempuan itu sebelumnya viral dan mendapat hujatan oleh warganet. Hal itu karena pose dua perempuan asing itu dianggap nyeleneh.
Seorang perempuan terlihat tiduran di atas atap mesin pompa bensin. Seorang lagi berpose sedang mengguyur tubuh dengan cairan yang keluar dari alat pengisian bahan bakar minyak (BBM) eceran itu.
Diduga ada tiga orang bule yang terlibat karena terdengar salah seorang lainnya sedang mengarahkan pose dua WNA tersebut.
(afb/afb)
