.webp)
Berdasarkan informasi yang dikutip dari situs Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG), pada tahun 2024 ini akan terjadi empat kali kejadian gerhana. Dua di antaranya merupakan gerhana matahari dan dua lainnya adalah gerhana bulan.
Kabar baiknya, salah satu kejadian gerhana matahari akan terjadi pada bulan April ini. Kejadian tersebut bernama Gerhana Matahari Total (GMT) yang dipastikan berlangsung pada Senin, 8 April 2024.
Lantas, apa itu Gerhana Matahari Total? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Gerhana Matahari Total
Mengutip dari situs BMKG, Gerhana Matahari Total adalah fenomena alam yang terjadi karena kedudukan matahari, bulan, dan bumi pada satu garis lurus. Hal ini membuat sebagian Bumi akan terkena bayangan gelap bulan yang bisa tidak melihat matahari.
Lokasi Gerhana Matahari Total 2024
Masih mengutip dari situs BMKG, kejadian Gerhana Matahari Total 2024 tidak dapat diamati di wilayah Indonesia. Fenomena ini hanya dapat disaksikan di wilayah Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada.
Sebagai informasi, fenomena GMT sangat jarang terjadi karena hanya akan kembali berlangsung di tempat yang sama dengan membutuhkan waktu selama 350 tahun. Kejadian GMT terakhir kali terlihat di Indonesia pada 9 Maret 2016 lalu.
Jadwal Lengkap Gerhana di 2024
Seperti yang dibahas pada bagian awal, BMKG memastikan akan terjadi empat kali fenomena gerhana di tahun ini. Dua diantaranya adalah gerhana matahari dan dua diantaranya adalah gerhana bulan.
Bagi detikers yang ingin mengetahui jadwal terjadinya fenomena gerhana di tahun 2024 secara lengkap, yuk simak rinciannya berikut ini:
- Gerhana Bulan Penumbra: 25 Maret 2024 (dapat diamati dari Indonesia)
- Gerhana Matahari Total: 8 April 2024 (tidak dapat diamati dari Indonesia)
- Gerhana Bulan Sebagian: 18 September 2024 (tidak dapat diamati dari Indonesia)
- Gerhana Matahari Cincin: 2 Oktober 2024 (tidak dapat diamati dari Indonesia)
Demikian informasi mengenai Gerhana Matahari Total 8 April 2024. Meski tidak dapat disaksikan di Indonesia secara langsung, detikers tetap bisa melihat fenomena GMT melalui siaran streaming pada berbagai platform media sosial.
Artikel ini ditulis Berkat Prima Telaumbanua, mahasiswa peserta magang merdeka di detikcom.
(dhm/dhm)
