Pria Ini Sembuh dari HIV dan Leukemia Sekaligus

Internasional

Pria Ini Sembuh dari HIV dan Leukemia Sekaligus

Tim detikHealth - detikSumut
Kamis, 29 Feb 2024 23:20 WIB
Ilustrasi HIV
Foto: Getty Images/iStockphoto/InspirationGP
Jakarta -

Seorang pria di California, Amerika Serikat, bernama Paul Edmonds (68) dinyatakan sembuh dari Human Immunodeficiency Virus (HIV). Bukan hanya HIV, dia juga terbebas dari penyakit kanker darah yang sebelumnya ia idap.

"Banyak dokter, ilmuwan, perawat, profesional perawatan suportif di klinik City of Hope, dan lainnya yang memungkinkan saya sembuh dari leukemia dan mendapatkan remisi HIV," ucap Paul melansir detikHealt yang mengutip dari NY Post, Rabu (28/2/2024).

Paul pertama kali mengidap HIV-AIDS pada tahun 1988. Dia menceritakan, saat itu ada banyak temannya yang meninggal dunia imbas penyakit tersebut.

Kemudian pada 1997, Paul memulai pengobatan terapi antiretroviral yang berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh kala terinfeksi HIV-AIDS. Terapi ini dilakukan untuk membuat virus menjadi tidak terdeteksi dan tidak menular.

Selain itu, pada tahun 2012 Paul juga mendapatkan obat terapi pre-exposure prophylaxis (PrEP). Obat ini mengurangi risiko penularan HIV melalui hubungan seksual hingga 99 persen. Kombinasi obat yang ia konsumsi membuat Paul tetap bisa hidup meskipun virus tersebut masih ada di dalam tubuhnya.

Tidak selesai di situ, Palu juga pada tahun 2018 didiagnosis mengidap kanker darah atau leukemia oleh dokter. Dia pun juga harus menjalani perawatan kemoterapi untuk mengatasi kondisinya itu.

Paul mendapatkan terapi sel punca untuk mengobati kankernya yang melibatkan penggantian sel punca yang rusak akibat kemoterapi dengan sel punca sehat dari donor. Dokter menyebut peluang unik dengan menemukan donor dengan mutasi genetik yang resisten terhadap HIV.

Donor sel punca yang diberikan kepadanya memiliki dua salinan mutasi genetik langka yang disebut CCR5 delta-3 yang membuat orang kebal terhadap HIV. Hanya satu hingga dua persen populasi yang mengalami mutasi ini.

Paul baru akan dianggap sembuh setelah menghentikan terapi antiretroviral selama lima tahun. Ini sudah memasuki tahun ketika semenjak Paul untuk terakhir kalinya mengonsumsi obat tersebut.




(afb/afb)


Hide Ads