Anemia aplastik dan leukemia adalah nama dua penyakit yang sama-sama berhubungan dengan darah. Keduanya memiliki kemiripan gejala sehingga sulit dibedakan. Untuk membedakannya, pemeriksaan lebih lanjut diperlukan. Lantas, apa perbedaan antara anemia aplastik dan leukemia?
Dirujuk dari National Library of Medicine, anemia aplastik termasuk penyakit langka yang berpotensi mengancam nyawa manusia. Tercatat ada sekitar 1,5 hingga 7 kasus per 1 juta penduduk setiap tahunnya dengan rentang usia penderita 25 sampai 60 tahun.
Sementara itu, dikutip dari situs Leukemia & Lymphoma Society, pada 2023, diperkirakan sekitar 59.610 orang terkena leukemia. Lebih lanjut, dari 2015 hingga 2019, leukemia adalah biang keladi penyebab kematian paling umum keenam untuk pria dan ketujuh bagi wanita di Amerika Serikat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengetahui perbedaan keduanya adalah hal penting. Berbekal pengetahuan ini, para tenaga medis dapat mengambil langkah tepat untuk menanganinya. Yuk, simak perbedaan anemia aplastik dan leukemia di bawah ini!
Definisi Anemia Aplastik dan Leukemia
Diambil dari situs Leukaemia Foundation, anemia aplastik adalah kelainan langka yang terjadi ketika sumsum tulang gagal memproduksi sel darah dalam jumlah cukup. Kondisi ini terjadi disebabkan karena sel induk yang bertugas membentuk darah normal digantikan oleh sel lemak abnormal.
Kendati tidak terkategori sebagai kanker, penyakit ini dapat menjadi sangat serius. Terutama ketika sumsum tulang sangat terpengaruh dan hanya tersisa sedikit sel darah. Dalam kondisi demikian, penderita dapat terjangkit anemia, rentan infeksi, dan lebih mudah berdarah serta memar.
Di antara penyebab anemia aplastik adalah:
- Pengaruh obat-obatan tertentu yang bertujuan untuk mengobati arthritis atau tiroid. Beberapa obat antibiotik dan psikiatri juga dimungkinkan meskipun sangat kecil persentasenya.
- Paparan radiasi.
- Virus.
- Beberapa bahan kimia juga diduga menyebabkan anemia aplastik.
Beralih pada penyakit leukemia, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring mendefinisikan leukemia sebagai penyakit akut karena adanya satu tipe leukosit tidak matang yang berkembang biak secara ganas di dalam sumsum tulang atau kelenjar limfa. Atau dalam terminologi simpelnya, kanker darah.
Dalam situs Centers for Disease Control and Prevention, leukemia didefinisikan sebagai kanker sel darah dan sumsum tulang. Leukemia dikategorikan berdasarkan pertumbuhannya, yakni akut dan kronis, serta berdasar awal-mula munculnya penyakit ini, yaitu limfositik dan mielogenous.
Dilihat dari situs Cancer Council, leukemia dapat disebabkan karena:
- Paparan radiasi yang intens.
- Paparan bahan kimia tertentu, seperti benzena.
- Virus leukemia Human T-Cell.
Perbedaan Anemia Aplastik dan Leukemia
Sebelumnya telah disinggung sekilas bahwa anemia aplastik dan leukemia memiliki gejala yang sama. Ditilik dari laman National Institutes of Health US Department of Health and Human Services, ini gejala anemia aplastik:
- Kelelahan
- Sering infeksi
- Mudah memar
- Mimisan, gusi berdarah, dan pendarahan yang berlangsung lama
- Kulit pucat
- Sesak nafas saat olahraga atau aktivitas
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Pendarahan di bawah kulit
- Pusing
- Demam
- Sakit kepala
Sementara itu, diambil dari website American Society of Hematology, gejala leukemia adalah sebagai berikut:
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Demam, keringat malam, dan gejala mirip flu lainnya
- Pucat
- Gusi bengkak atau berdarah
- Amandel bengkak
- Sakit tulang
- Bintik merah seukuran kepala peniti di kulit
- Penurunan berat badan
Berdasarkan penjelasan tersebut anemia aplastik dan leukemia memang terlihat mirip. Lalu, bagaimana cara membedakan keduanya? Dilansir detikHealth, dr Ronald Alexander Hukom menjelaskan perbedaan antarkeduanya:
"Bedanya kalau leukemia bisa ditemukan sel leukemia dalam jumlah banyak di sumsum tulang belakang. Entar kalau anemia aplastik nggak ketemu sel leukemianya. Tapi pas dicek memang kemampuan membuat sel darah sudah sangat menurun," jelasnya.
Dirujuk dari situs Mayapada Hospital, pemeriksaan sumsum tulang dapat dilakukan dengan cara mengambil sumsum tulang dari tulang pipih seperti panggul dan dada depan. Setelahnya, sumsum tulang dilihat dengan mikroskop.
Jika ternyata seseorang menderita leukemia, maka akan ditemukan sel darah putih muda atau sel darah muda yang lebih dari sama dengan 20% dari 200 sel darah. Adapun jika penyakitnya adalah anemia aplastik, hal demikian tidak ditemukan.
Nah, itulah perbedaan antara anemia aplastik dan leukemia. Semoga mencerahkan, ya!
(sto/apl)