Gema Pemilu Damai Sang Jenderal hingga Suku Pedalaman

Riau

Gema Pemilu Damai Sang Jenderal hingga Suku Pedalaman

Raja Adil Siregar - detikSumut
Minggu, 18 Feb 2024 21:05 WIB
Kapolsek saat pakai perahu bersama istri menuju suku pedalaman, yakni Talang Mamak (Dok Humas Polres Inhu)
Kapolsek saat pakai perahu bersama istri menuju suku pedalaman, yakni Talang Mamak (Dok Humas Polres Inhu)
Pekanbaru -

Ribuan personel kepolisian memadati Jalan Gadjah Mada, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Seorang jenderal bintang dua berdiri tegap di hadapan mereka.

Tatapan mata tajam mengarah ke seluruh personel yang berbaris rapi dengan sikap sempurna itu. Seketika, dentuman kencang disertai asap tebal dan tembakan air dari mobil water cannon memecah keheningan.

Peristiwa yang berlangsung medio Oktober 2023 tersebut menjadi titik awal kesiapan dan komitmen petugas kepolisian mengawal pesta demokrasi dan menciptakan pemilihan umum di Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Mohammad Iqbal mengemban tugas penting dengan memimpin langsung simulasi pengamanan pemilu damai tersebut. Iqbal adalah pucuk pimpinan tertinggi di Kepolisian Daerah Riau dengan jabatan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda).

Wajah pria yang selalu mengumbar senyum kelahiran 4 Juli 1970 itu berjalan tegap menuju lapangan pusat simulasi di Jalan Gajah Mada, Kota Pekanbaru. Entakan sepatu dari pakaian dinas lapangan (PDL) mengiringi langkah tegas sosok berbadan tegap tersebut.

ADVERTISEMENT

Meski mengemban tugas berat mengawal pemilihan umum (pemilu) di Bumi Melayu yang kental akan kemajemukan, kondisi geografis yang tak mudah, serta wilayah yang berhadapan langsung dengan jalur pelayaran internasional dengan beragam potensi gangguan, ia yakin pesta rakyat tersebut harus berlangsung aman dan damai.

Iqbal memiliki energi dan komitmen besar untuk mewujudkan hal itu. Energi besar yang ia tunjukkan dengan menyalami dan menggenggam erat tangan para personel kepolisian seolah menjadi pesan 'kita harus bisa menjaga marwah Riau yang memegang adat ketimuran'.

Genggaman erat serta sapaan hangat Iqbal menyalami satu per satu personel apel seraya terus berjalan hingga akhirnya apel simulasi dipimpin dari podium merah tepat di depan ribuan personel gabungan.

"Tolong sampaikan ke masyarakat, kita mau pemilu. Adik-adik, jaga keamanan dan ketertiban di lingkungan, baik di desa maupun di perkotaan. Tetap humanis," titah Iqbal kepada anak buahnya.

Sejak saat itu, dalam berbagai kesempatan, jenderal bintang dua tersebut senantiasa meminta seluruh kepala kepolisian resor (kapolres) hingga kepala kepolisian sektor (kapolsek) di jajaran Polda Riau bersiap. Termasuk melakukan sosialisasi Pemilu Damai demi tercipta situasi aman dan damai.

Lewat titah khusus, seluruh personel diminta bersama-sama menyukseskan dan mengawal Pemilu 2024. Titah yang paling penting adalah sosialisasi Pemilu 2024 kepada seluruh lapisan masyarakat.

Perintah tersebut tidak hanya putus pada pejabat utama di lingkungan Polda Riau. Titah ternyata sampai hingga ke wilayah pelosok di Bumi Lancang Kuning.

Salah satunya di Kecamatan Sinaboi, personel bergerak cepat melakukan sosialisasi. Jarak tempuh dari Mapolres Rokan Hilir saja 7 jam harus ditempuh jalur darat yang ekstrem, jalur laut, dan berlanjut sampai ke muara sungai menuju sebuah desa kecil di pengujung Negeri Seribu Kubah.

Untuk sampai ke lokasi pun bukan pekerjaan mudah karena wilayah tersebut merupakan habitat buaya muara yang ganas. Sekali saja salah ambil jalur, sang predator lapar sudah siap menerkam.

"Masyarakat memang sering melihat buaya di sungai itu. Jadi anggota harus hati-hati betul dan waspada saat menyusuri sungai menuju tiga desa rawan konflik pemilu," kata Kapolres Rokan Hilir AKBP Andrian Pramudianto saat berbincang dengan detikSumut beberapa waktu lalu.

Perwira menengah dengan pangkat melati dua itu tak ingin ada celah di Pemilu 2024 nantinya. Karena itu, dia melakukan upaya antisipasi penolakan tempat pemungutan suara (TPS) di sejumlah perbatasan antara Kabupaten Rokan Hilir dan Kota Dumai, yakni daerah Teluk Dalam, Mekar Sari, dan Senepis.

Keberangkatan tim ke lokasi disebut bukan tanpa alasan. Sebab, secara historis, pernah terjadi penolakan keberadaan TPS di ketiga daerah tersebut.

Penolakan pendirian TPS dilatarbelakangi kekhawatiran dari calon anggota legislatif dari Kota Dumai akan suara ganda pada pemilihan. Apalagi lokasinya merupakan wilayah perbatasan yang masuk wilayah Dumai, tapi banyak pemilih mengantongi kartu tanda penduduk (KTP) Rokan Hilir.

Membawa Pesan Jenderal Iqbal Sampai ke Suku Pedalaman Talang Mamak

Kapolsek saat menyambangi masyarakat suku Talang Mamak (Dok Humas Polres Inhu)Kapolsek saat menyambangi masyarakat suku Talang Mamak (Dok Humas Polres Inhu)

Bergeser ke Kabupaten Indragiri Hulu, Kapolsek Batang Gansal Iptu Cevin Th. B. Djari turun langsung melakukan sosialisasi ke pedalaman suku Talang Mamak. Langkah awal dimulai dengan apel jajaran Polsek Batang Gansal di Mapolsek.

Alumnus Akpol 2019 tersebut memimpin langsung persiapan menuju ke pedalaman suku Talang Mamak. Tepat pukul 08.00 WIB, tim yang dipimpin Cevin berangkat menuju dermaga kampung Desa Rantau Langsat pada pertengahan Desember 2023.

Tak mudah untuk sampai di dermaga. Lima personel didampingi tiga anggota Bhayangkari yang berangkat harus menggunakan mobil dengan dua penggerak roda. Pasalnya, akses untuk sampai ke lokasi cukup sulit dilalui saat musim hujan.

"Kami berangkat dari Polsek pakai mobil double cabin. Ini karena perjalanan yang ditempuh aksesnya sangat sulit, musim hujan," kata Cevin pada pertengahan Desember 2023.

Butuh waktu satu jam dari Mapolsek Batang Gansal untuk sampai di dermaga kampung. Setiba di dermaga tepi Sungai Gansal, personel disambut tokoh suku Talang Mamak, Supriadi, yang lebih dikenal dengan panggilan Tatung.

"Selamat datang, Pak," ucap Tatung saat menyambut rombongan Polsek Batang Gansal.

Cevin, yang membawa sembako, langsung membalas salam hangat dari tokoh suku pedalaman tersebut. Rombongan kembali siap-siap untuk melanjutkan perjalanan ke pedalaman kampung memakai perahu.

Ada empat perahu mesin yang mengantar Cevin dan rombongan. Perahu melaju, memecah keheningan hutan perawan dan membelah derasnya air Sungai Gansal yang mengalir di Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT).

Kicauan burung bersahutan dari rimbunnya pohon di hutan perawan TNBT. Suku Talang Mamak adalah penduduk asli yang tinggal di hutan yang juga merupakan habitat binatang buas, seperti harimau Sumatera, beruang madu, dan buaya.

Tak terasa, kurang lebih 3 jam suara mesin memecah keheningan Bukit Tigapuluh. Ya, kampung pun mulai terlihat di ujung rimbunnya hutan yang masih lestari.

"Tiga jam perjalanan ke Dusun Nunusan. Itu posisi pertama kali saya dan istri naik perahu melewati hutan, sungai di daerah pedalaman Riau. Sedikit tegang, ya," kata Cevin berseloroh.

Tak mau buang waktu, rombongan mulai mengajak warga berkumpul dan berdiskusi tentang Pemilu 2024. Beruntung, Cevin dibantu Tatung menjelaskan soal pemilu karena tak seluruh warga paham bahasa yang digunakan.

"Kami door to door bersama Pak Tatung di sana. Mengajak masyarakat kumpul dan sosialisasi tentang Pemilu Serentak 2024 mendatang. Termasuk situasi kondusif di daerah Batang Gansal, khususnya sesuai arahan Bapak Kapolres dan Kapolda," imbuh Cevin.

Baca selengkapnya di halaman berikut...

Tiga Jenderal Pantau Keamanan Pemilu hingga Pulau Terluar

Kapolda Riau bersama Danrem dan Danlanud saat cek kesiapan pemilu (Dok Humas Polda Riau)Kapolda Riau bersama Danrem dan Danlanud saat cek kesiapan pemilu. (Dok Humas Polda Riau).

Tiga jenderal yang bertugas di Riau, yakni Irjen Mohammad Iqbal, Komandan Korem (Danrem) 031/Wira Bima Brigjen TNI Dany Rakca, dan Komandan Pangkalan Angkatan Udara (Danlanud) Roesmin Nurjadin Marsma TNI Feri Yunaldi, turun memantau persiapan pemilu di pulau terluar. Ketiga jenderal itu ingin memastikan personel siap mengawal jalannya Pemilu 2024.

Ada dua pulau terluar yang ditinjau ketiga jenderal, yakni Pulau Burung di Kabupaten Indragiri Hilir dan Pulau Rangsang di Kabupaten Kepulauan Meranti. Peninjauan dilakukan ke pulau terluar untuk menjangkau seluruh daerah di Riau.

"Peninjauan dilakukan untuk memastikan kelancaran dan keamanan distribusi logistik Pemilu 2024 di daerah-daerah terpencil. Saya juga memberikan support kepada petugas-petugas agar semangat dalam menjalankan tugas mulia ini," kata Iqbal dua hari menjelang pencoblosan.

Iqbal menggunakan helikopter untuk bisa mencapai pulau-pulau tersebut. Dia melihat langsung personel dan petugas yang siap melaksanakan tugas serta menyukseskan pemilu di pulau terluar yang sulit dijangkau, minim infrastruktur, dan sulit akses jaringan internet itu.

Kunjungan ke pulau terluar menunjukkan komitmen aparat kepolisian dan TNI ikut memastikan jalannya pemilu yang aman dan damai. Dengan melibatkan berbagai pihak dan 1.664 personel, diharapkan Pemilu 2024 di Riau berjalan dengan aman dan damai.

"Kita TNI-Polri, ASN, dan semua yang terlibat pengamanan penyelenggara pemilu akan melaksanakan tugas, menjamin keamanan, menjamin penyelenggaraan pemungutan suara, pergeseran logistik pemilu sampai ke tempat pemungutan suara," katanya.

Irjen Iqbal Pastikan Pemilu Aman dan Damai

Hari ini mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri itu menerima kembalinya 1.664 personel yang ditugaskan untuk pengamanan Pemilu 2024. Ceria, itulah yang terpancar dari raut wajah pria berusia 53 tahun tersebut saat menerima personel di halaman Mapolda Riau, Jalan Pattimura.

Sebelumnya, personel pengamanan tempat pemungutan suara (TPS) telah menjalankan tugasnya pada 11-17 Februari 2024. Ribuan personel tersebar di 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau.

"Saya selaku Kepala Kepolisian Daerah Riau menerima rekan-rekan semua dengan penuh hormat dan bangga. Saya dan seluruh unsur pimpinan di Polda Riau bangga atas dedikasi, kejuangan, bahkan pengorbanan rekan-rekan selama beberapa hari dalam melaksanakan manajemen pengamanan pemungutan suara di tempat pemungutan suara di wilayah masing-masing," ujar Kapolda.

Kapolda juga menyampaikan terima kasih dan kebanggaannya atas kemampuan personel di lapangan. Khususnya manajemen media bersamaan adanya Lomba Karya Tulis Jurnalistik Polda Riau yang digagas suami Nindya M Iqbal tersebut.

"Saya melihat di media sosial, di media, rekan-rekan mampu mengaplikasikan kinerja, pengorbanan, dan dedikasi," kata Iqbal.

Di pengujung apel, Kapolda Riau minta seluruh personel menyilangkan tangan kanan ke dada kiri simbol salam Presisi dan serentak menyanyikan 'Bagimu Negeri' sebagai pengingat akan semangat untuk mengorbankan apa pun demi negeri, baik itu jiwa maupun raga.



Simak Video "Video Kapolda Riau Bacakan Deklarasi Jambore Karhutla 2025"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads