- Bacaan Doa ketika Memasuki Bulan Syakban Sahih a. Doa Pertama b. Doa Kedua
- Doa Bulan Syaban Menjelang Ramadhan
- Waktu Membaca Doa Menyambut Bulan Syakban
- Keistimewaan Bulan Syakban dalam Islam 1. Bulan ketika Amal Manusia Diangkat 2. Bulan dengan Pahala yang Banyak 3. Bulan di Mana Rasulullah Banyak Mengerjakan Puasa
Bulan Rajab 1445 H/2024 M akan berakhir pada Sabtu (10/2). Kepergian Rajab akan disambut dengan Syakban, bulan kedelapan dalam kalender kamariah.
Syakban berada di antara bulan haram Rajab dan bulan kemuliaan Ramadan. Dalam satu riwayat, disebutkan bahwa orang-orang kerap melupakan Syakban sehingga Rasulullah sengaja memperbanyak puasa pada bulan tersebut.
Ketika Syakban tiba, kamu bisa mengamalkan sejumlah doa. Berikut detikSumut hadirkan kumpulan doa bulan Syaban yang sudah lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan Doa ketika Memasuki Bulan Syakban Sahih
![]() |
Perihal doa khusus dalam menyambut bulan Syakban, tidak ada tuntunan dari Rasulullah. Meski begitu, Nabi SAW telah mengajarkan beberapa doa yang dibaca tiap memasuki bulan baru.
Dikutip dari Rumaysho, berikut bacaan doa menyambut bulan Syakban berupa doa sahih awal bulan:
a. Doa Pertama
اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيْمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالإِسْلَامِ، وَجِوَارٍ مِنَ الشَّيطَانِ، وَرِضوَانٍ مِنَ الرَّحمَنِ
Allahumma ad-khilhu 'alainaa bil amni wal iimaani was salaamati wal islaam, wa jiwaarim minasy-syaithooni, wa ridhwanim minar rohmaani
Artinya: "Ya Allah, masukkanlah kami pada bulan ini dengan rasa aman, keimanan, keselamatan, dan Islam, juga lindungilah kami dari gangguan setan, dan agar kami mendapat rida Allah (Ar-Rahman)." (HR. Al-Baghawi dalam Mu'jam Ash-Shahabah, sanadnya sahih).
b. Doa Kedua
Sementara itu, apabila seseorang melihat hilal secara langsung, maka doa yang dibacakan adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ رَبِّى وَرَبُّكَ اللَّهُ
Allahumma ahlilhu 'alayna bilyumni wal iimaani was salaamati wal islaami. Rabbi wa rabbukallah
Artinya: "Ya Allah, tampakkanlah bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu (wahai bulan sabit) adalah Allah." (HR. Ahmad, 1:162 dan Tirmidzi, no. 3451, dan Ad-Darimi. Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan gharib. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih).
Doa Bulan Syaban Menjelang Ramadhan
Terdapat satu doa khusus terkait bulan Syakban yang beredar di masyarakat. Doa tersebut kerap dibaca ketika berada di Syakban menjelang Ramadan.
Dikutip dari laman NU Online, berikut doa selengkapnya:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allâhumma bârik lanâ fî Rajaba wa Sya'bâna wa ballighnâ Ramadhânâ
Artinya: "Ya Allah, berkatilah kami pada bulan Rajab dan bulan Syakban. Sampaikan kami dengan bulan Ramadan."
Dilansir laman Rumaysho, doa di atas dikeluarkan oleh Ahmad dalam musnadnya, Ibnu Suniy dalam 'Amalul Yaum wal Lailah. Sayangnya, hadis di atas dinilai daif atau lemah oleh Ibnu Rajab, Al-Albani, dan Syaikh Syu'aib Al Arnauth.
Meskipun tergolong daif, bukan berarti doa tersebut bisa langsung ditinggalkan. Ustaz Adi Hidayat dalam video "Tentang Do'a Berbuka Puasa (Part 2)" dari kanal YouTube resminya menjelaskan tentang sikap seorang muslim ketika berhadapan dengan hadis lemah.
Dalam video tersebut, Ustaz Adi Hidayat mengatakan, setiap hadis yang berstatus daif belum tentu harus segera ditinggalkan. Ada beberapa hal yang perlu lebih dulu dikaji dari hadis daif tersebut.
Ketika sebuah hadis dinilai daif secara sanad, maka kita dapat terlebih dahulu memeriksa matan atau isi sebelum meninggalkannya. Dalam menilai isi dari sebuah hadis yang lemah, para ulama melakukannya berdasarkan sejumlah kriteria, antara lain
- tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terletak dalam Al-Qur'an;
- tidak bertentangan dengan keterangan dalam hadis-hadis sahih; dan
- tidak bertentangan dengan hukum-hukum umum lainnya, terutama terkait masalah-masalah pokok, seperti akidah maupun ketetapan halal-haram.
Apabila matan hadis tersebut memenuhi ketiga kriteria di atas, Ustaz Adi Hidayat menerangkan, maka riwayat itu dimasukkan ke dalam fadhailul a'mal, yaitu amalan-amalan utama yang boleh diamalkan keutamaannya.
"Jadi sekalipun hadisnya dinilai daif, tapi kalau isinya tidak bertentangan dengan nilai akidah, halal-haram, dan dianggap sebagai fadhailul a'mal, keutamaan-keutamaan amal saja-yang jangankan pakai bahasa Arab, pakai bahasa Indonesia pun-itu tidak masalah," jelas Ustaz Adi Hidayat dalam video itu, dikutip detikSumut, Rabu (7/2/2024).
Dalam hal ini, apabila seseorang mengamalkan sebuah doa dari hadis daif yang matannya tidak bertentangan dengan ajaran Islam, maka tidak menjadi masalah baginya.
Lebih lanjut, ulama hadis mengatakan, supaya lebih aman, kita dapat mengamalkan doa tanpa harus menyandarkannya pada hadis daif tersebut. Maksudnya, kita sekadar membaca doa tersebut sebagai sebuah amalan, bukan karena berasal dari hadis.
"Yang salah itu kalau dikatakan, '(Doa) ini (sesuai) hadis Nabi,'" sambungnya.
Jika dilihat, doa Allahumma barik lana fi Rajaba wa Sya'bana berisi permohonan kepada Allah SWT untuk menyampaikan usia hingga bertemu bulan suci Ramadan.
Kandungannya sendiri tidak bertentangan dengan ajaran Islam, maka insyaAllah tidak masalah untuk diamalkan. Namun, yang perlu menjadi catatan, doa di atas tidak boleh disebutkan berasal dari hadis Nabi karena riwayatnya tergolong lemah. Wallahua'lam bishawab.
Waktu Membaca Doa Menyambut Bulan Syakban
Umat Islam menggunakan sistem penanggalan Hijriah yang berdasarkan peredaran Bulan. Ini artinya, ketika Matahari terbenam atau memasuki waktu magrib, maka sudah terhitung sebagai hari baru.
Dalam hal ini, doa menyambut bulan Syakban dapat dibaca saat masuk magrib pada Sabtu, 10 Februari 2024, karena waktu tersebut merupakan hari baru dan awal bulan Syakban.
Keistimewaan Bulan Syakban dalam Islam
![]() |
Bulan Syakban termasuk salah satu yang diistimewakan dalam Islam. Dilansir Almanhaj dan Konsultasi Syariah, berikut beberapa keistimewaan dari bulan Syakban:
1. Bulan ketika Amal Manusia Diangkat
Salah satu yang membuat bulan Syakban istimewa adalah karena pada bulan ini, amalan manusia diangkat ke sisi Allah SWT. Hal ini seperti dalam hadis Usamah bin Zaid RA. Rasulullah SAW bersabda,
"Bulan itu, banyak manusia yang lalai, yaitu (bulan) antara Rajab dan Ramadan, bulan diangkatnya amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa." (HR. An-Nasa'i [IV/201]).
2. Bulan dengan Pahala yang Banyak
Berdasarkan hadis di atas, dapat detikers ketahui bahwa banyak orang yang melalaikan bulan Syakban. Meningkatkan amal di bulan ketika banyak orang yang lalai akan mendapatkan ganjaran yang sangat besar.
Ini seperti yang telah Rasulullah sabdakan dalam hadis Dari Ma'qil bin Yasar RA. Bunyinya adalah sebagai berikut:
"Ibadah dalam zaman haraj (zaman penuh fitnah dan godaan) seperti hijrah kepadaku." (HR Muslim dan Ibnu Majah).
3. Bulan di Mana Rasulullah Banyak Mengerjakan Puasa
Selain itu, Rasulullah juga memiliki kebiasaan memperbanyak puasa di bulan ke-8 kalender Hijriah ini. Bahkan menurut riwayat dari Aisyah RA, Rasulullah seolah-olah tak pernah berhenti puasa di bulan Syakban.
"Terkadang Nabi shallallahu alaihi wa sallam puasa beberapa hari sampai kami katakan, 'Beliau tidak pernah tidak puasa, dan terkadang beliau tidak puasa terus, hingga kami katakan 'Beliau tidak melakukan puasa'. Dan saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadan, saya juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering ketika di bulan Syakban." (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Adapun alasan mengapa Nabi SAW banyak mengerjakan puasa di bulan Syakban adalah karena ibadah saum di bulan tersebut bagaikan salat rawatib. Ini berarti, puasa di bulan Syakban dapat menyempurnakan ibadah puasa wajib selama Ramadan.
Demikianlah informasi tentang kumpulan doa bulan Syaban. Jangan lupa share artikel ini supaya teman-teman dan saudaramu ikut mengamalkannya, ya!
(mff/astj)