.webp)
Perisai Plaza yang berada di Jalan Pegadaian pernah jadi mal favorit warga Medan tempo dulu. Kini plaza tersebut tinggal kenangan.
Pantauan detikSumut Kamis (8/2/2024), kondisi perisai plaza hanya tersisa puing-puing bangunan yang masih berdiri kokoh. Di sekitaran plaza tersebut terdapat tenda lapak berjualan pedagang kaki lima (PKL).
Kondisi kumuh dan kosong sering dijadikan lapak para tuna wisma untuk tinggal. Lantai-lantai eks plaza tersebut tampak berserak dari pecahan-pecahan puing pondasi bangunan tersebut. Suasana gelap dan terbengkalai plaza tersebut bahkan sering dikaitkan dengan hal mistis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perisai Plaza dulunya menjadi mal hits muda-mudi era 1980-an hingga akhir 1990an. Mal ini punya beragam fasilitas mulai dari arena bowling hingga bioskop.
Beberapa warga Medan juga turut mengenang masa-masa muda saat sering nongkrong di plaza tersebut. Di antaranya ada Juliati, warga Medan yang mengaku sering nongkrong di Perisai Plaza saat masa sekolah.
"Dulu sering lah main di situ (Perisai Plaza) waktu SMA, puluhan tahun lalu lah cabut sama teman sekelas ke Perisai Plaza. Terus waktu kuliah juga pernah nonton di sana, banyak kesan lah," ungkap Juliati.
detikSumut pun juga menghimpun kenangan-kenangan warga Medan saat era kejayaan Perisai Plaza. Bahkan, banyak para mantan pegawai mal tersebut yang merindukan Perisai Plaza.
"Aku dulu pernah jadi jadi cleaning servisnya, resign karena udah mulai pengurangan, sekarang tiap malam lewat situ," ujar Ririn melalui akun TikToknya.
Selain itu, beberapa warga Medan juga mengenang masa berkumpul bersama keluarga di Plaza yang berdiri pada 1988 ini.
"Dulu zaman berjayanya Perisai Plaza orang tuaku sering ajak ke sini buat belanja sama jajan. Entah nonton, main video game, sama main bowling. Banyak kali kenangan di sama sama keluarga," kata Ferry.
Era kejayaan eks Perisai Plaza Medan kini hanya tinggal kenangan. Bangunan 8 lantai ini saat ini masuk ke dalam aset Pemkot Medan.
Dikutip dari website Pemkot Medan, Dulunya, bangunan bekas plaza tersebut pernah dikerjasamakan dengan sistem Build Operate Transfer (BOT) selama 30 tahun. Namun Februari 2018, masa BOT-nya telah berakhir.
Namun, hingga saat ini belum ada perpanjangan BOT karena perusahaan yang bekerja sama dengan Pemkot Medan sekitar tahun 90-an mengalami kebangkrutan dan kemudian dilelang.
(astj/astj)
