Ustaz Adi Hidayat: Ini Amalan Rasulullah Paling Banyak di Syakban

Ustaz Adi Hidayat: Ini Amalan Rasulullah Paling Banyak di Syakban

Fria Sumitro - detikSumut
Selasa, 07 Mar 2023 17:52 WIB
Ustaz Adi Hidayat (Foto: Instagram @adihidayatofficial)
Ustaz Adi Hidayat (Foto: Instagram @adihidayatofficial)
Medan -

Sebelum memasuki Ramadan, kita terlebih dahulu disapa dengan bulan Syakban (Ψ΄ΩŽΨΉΩ’Ψ¨ΩŽΨ§Ω†ΩŽ). Berasal dari lafaz sya'bun (Ψ΄ΩŽΨΉΩ’Ψ¨ΩŒ) yang berarti 'kelompok' atau 'golongan', bulan ke-8 tahun Hijriah ini disebut sedemikian lantaran orang-orang Arab terdahulu berpencar mencari sumber air di bulan ini.

Posisinya yang berada di antara bulan haram Rajab dan bulan suci Ramadan ternyata membuat banyak orang yang melupakannya. Padahal, Syakban juga tak kalah istimewa dibanding bulan-bulan lainnya. Bahkan, ada satu amalan yang banyak dikerjakan Rasulullah SAW di bulan ini.

Berdasarkan video "Amalan Spesial di Bulan Sya'ban" yang diunggah di kanal YouTube resmi Ustaz Adi Hidayat, ternyata amalan yang banyak Rasulullah kerjakan selama Syakban adalah saum alias puasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Amalan yang spesifik yang banyak dikerjakan oleh Nabi SAW itu ternyata puasa," kata Ustaz Adi Hidayat, seperti dikutip detikSumut dari video tersebut, Selasa (7/2/2023).

Rasulullah yang meningkatkan ibadah saum selama Syakban membuat beberapa sahabat terheran-heran. Pasalnya, sahabat melihat Nabi biasa melakukan puasa sunah di bulan Rajab dan di bulan berikutnya, ia ternyata lebih sering mengerjakannya.

ADVERTISEMENT

Alhasil, seorang sahabat pun mengonfirmasi langsung kepada Nabi. Ia lantas mengatakan bahwa bulan Syakban sebenarnya juga memiliki keistimewaan. Di bulan ke-8 kalender Hijriah tersebut, amalan manusia diangkat dan dilaporkan langsung kepada Allah SWT.

Karena itu, Rasulullah sangat ingin seluruh amalnya dinaikkan kepada Allah ketika dirinya sedang berpuasa. Ini seperti tertera dalam hadis diriwayatkan dari Usamah bin Zaid RA, di mana Rasulullah SAW bersabda,

"Bulan Syakban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan." (HR. An Nasa'i, dinilai hasan oleh Al Albani).

Di balik keistimewaan Syakban bahwa amal manusia disampaikan secara langsung kepada Allah, Ustaz Adi Hidayat mengatakan, melaksanakan puasa mampu membantu kita menjaga dua hal. Apa saja itu?

Pertama, puasa mampu menjaga amal saleh supaya konsisten ditingkatkan. Inilah yang menjadi alasan mengapa kita senang melakukan ibadah, seperti sedekah atau membaca Al-Qur'an, ketika berpuasa.

Kedua, ibadah puasa mampu menjaga diri kita dari beramal salah. Mengapa begitu? Orang beriman yang sedang berpuasa umumnya berusaha agar tidak sampai melakukan hal-hal yang dapat membatalkan atau mengurangi pahala puasanya. Dari situ, orang tersebut akhirnya terjaga dari berbuat maksiat.

"Karena itu orang puasa amalannya cenderung baik. Nah, kalau (amalan) sudah baik, (maka) disampaikan kepada Allah dalam keadaan yang terbaik. 'Ya Allah, si Fulan hamba-Mu puasa.' 'Ya Allah, si Fulan sedang membaca Al-Qur'an.' 'Ya Allah, saat ini si Fulan sedang sedekah.' Jadi, semua itu baik," terang Ustaz Adi Hidayat.

Bukan hanya itu, dilansir Almanhaj dari Lathaaiful Ma'aarif (hal. 258), memperbanyak puasa di bulan Syakban juga dapat menjadi "bekal" sekaligus "latihan" bagi badan dan hati dalam menyambut bulan suci Ramadan. Kita yang terbiasa berpuasa sunah saat Syakban sudah tak lagi terkejut ketika menjalankan ibadah wajib di bulan Ramadan.




(dpw/mff)


Hide Ads