Setiap 27 Rajab, umat Islam di Indonesia memperingati peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW. Saat Isra dan Mikraj, Rasulullah menerima perintah salat lima waktu dari Allah SWT.
Sebagian besar orang mendengar dan mendalami kisah Isra Mikraj melalui khotbah atau ceramah. Namun, kamu juga bisa memahaminya lewat bait-bait puisi.
Merujuk berbagai sumber, berikut kumpulan puisi tentang Isra Miraj panjang dan pendek yang menyentuh hati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puisi Isra Miraj (1)
Engkau, ya rasulku
berjalan mengarungi separuh malam
menjelajahi alam semesta raya
oleh kuasanya Sang Kuasa
Dari Mekkah hingga Palestina
kemudian naik, ke Sidratul Muntaha
bertemu kekasih Sejati
dan bingkisan perintah nan suci
Oleh karenanya
Engkau adalah manusia terutama
paling harum dan mulia
di antara semua ciptaan-Nya
Ya Allah
kuatkanlah hati hamba
'tuk melukis nama-Mu
di kelakuan jiwa dan raga.
Puisi Isra Miraj (2)
Pada jarak-jarak mata
Kudapati langit indah merona
Nampak gemintang berpendar hias angkasa
Teduhkan hati damaikan jiwa
Segala ini adalah berkah
Nikmat tercurah dari Yang Maha Pemurah
Dan renungku bicara
Mengurapi sebuah risalah segala pertanda
Sedari pagi hingga senja
Kinilah malam pengukuh kuasa Atas-Nya Ya Khaliqulbaari
Sang pemberi berkah seisi bumi
Ya ini malam kesembilan yang terkali tiga berulang kenaikan
Tatkala pilar-pilar diperintahkan
Lima waktu menjadi perwujudan
Mengiblati suci sebentuk penghambaan
Pada-Nya Ya Ra'uuful badii
Tempat berserah diri segala doa dan puja-puji
Maka selayaknya tiada sanggahan
Apa yang disampaikan oleh sang pembawa pesan
Tiada yang patut dipertanyakan
'Kunfayakun' jadi-jadilah kenyataan
Melintasi yang tak terpandang mata
Menjejaki tujuh langit-langit-Nya
Puisi Isra Miraj (3)
Ketika itu dua puluh tujuh bulan Rajab
Terjadilah peristiwa yang maha hebat
Nabi Muhammad
Ber-Isra Miraj
Dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha
Malaikat Jibril sang utusan
Kendaraannya lebih mewah
Dari kendaraan masa kini
Burok... burok...
Dengan kecepatan kilat
Menembus jagat raya
Melintasi langit demi langit
Ke Sidratul Muntaha
Di kala itu Nabi Muhammad menerima perintah
Salat lima kali sehari semalam
Yang diwajibkan
Bagi semua insan
Di penjuru dunia
Kemudian..
Allah tunjukkan
Tanda-tanda kebesaran-Nya
Tanda-tanda keagungan-Nya
Tanda-tanda kekuasaan-Nya
Bagi umat Islam
Puisi Isra Miraj (4)
Jika darimu tak lagi memancarkan adzan
Dari mana lagi aku bisa menemukan Rumah ketiga yang dicintai Tuhan?
Sedang untuk sampai Sidratul Muntaha harus bertolak dari pelukmu, Aqsha
Entahlah, pada sepuluh, dua puluh atau tiga puluh tahun lagi, apakah engkau masih berdiri untuk dilihat cucu dan anakku nanti
Kehilanganmu adalah kehilangan banyak hal
Sejarah pertemuan dengan Tuhan, perkumpulan para utusan, pengokohan tiang agama, bahkan Isra Miraj engkau adalah latarnya
Wahai engkau yang memiliki hati, belajarlah mencintainya
Engkau mungkin kesulitan menemuinya dengan kakimu
Tapi tolong temui ia dengan hatimu
Buka telapak tanganmu dengan lebar
Ucapkan dengan penuh kesungguhan
Tuhan, Bebaskanlah Aqsha, sebagaimana Engkau bebaskan kedua Rumahmu yang lain
Dan anugerahkanlah kami cinta kepadanya sebagaimana Engkau mencintainya.
Puisi Isra Miraj (5)
Malam itu sungguh bermakna,
Malaikat Jibril mengajakmu melakukan
perjalanan luar biasa
Di malam penuh berkah itu,
Engkau bertemu para nabi terdahulu
Menembus lapisan-lapisan langit yang tinggi
Kemudian menghadap Allah dan menerima perintah suci
Yakni shalat wajib lima waktu sehari
Sekarang, aku berjanji akan selalu menjalankan kewajiban sholat itu setiap hari.
Puisi Isra Miraj (6)
Puasa untuk Allah
Amal ibadah
Perintah umat
Rukun islam dan iman
Jadi pedoman
Isra dan Miraj
Perjalanan rohani
Mukjizat Nabi
Utusan Allah
Dunia dan akhirat
Hingga kiamat
Segala puji bagi Rasul yang suci
Allahu Akbar
Puisi Isra Miraj (7)
Malam Isra Miraj
Ada sekelebat cahaya
Sebuah perjalanan yang membawa amanah
Tentang nasib umat manusia
Al-Amin mengemban tugas
Dari Tuhannya untuk kaumnya
Sebagai wujud cinta dari-Nya
Siapa yang akan percaya?
Seseorang dapat menembus langit ke tujuh
Jika bukan karena setitik keimanan
Tentu mereka lebih menuhankan akal
Yang sewaktu-waktu menjatuhkan pada dasar gelap
Puisi Isra Miraj (8)
Aku berlindung kepada Allah
Dari godaan syaiton yang terkutuk
Dengan menyebut nama Allah
Yang Maha Pengasih
Pencurah Kasih
Pelimpah Sayang
Diantara tanda-tanda kebesaran-Nya
Dengan segala keagungan-Nya
Maha suci Allah yang telah menjalankan hamba-Nya (Muhammad)
Di malam yang gelap gulita
Berlentera taqwa
Berbekal keimanan
Bersahabat jibril
Diantara tanda-tanda kebesaran-Nya
Dengan segala keagungan-Nya
Dari tanah haram
Hingga negeri para nabi
Di antara tanda-tanda kebesaran-Nya
Dengan segala keagungan-Nya
Pintu langit terbuka
Penghuni langit bergembira
Menyambut kekasih yang mulya
Di antara tanda-tanda kebesaran-Nya
Dengan segala keagungan-Nya
Maha benar Allah dengan segala firman-Nya
Puisi Isra Miraj (9)
Pada malam hari datanglah Jibril
Dan dengan sukacita ia berseru,
"Bangunlah, duhai pemimpin dunia!"
Tinggalkan tempat gelap ini dan pergilah kini
Ke Kerajaan Abadi Tuhan
Langkahkan kakimu menuju "di mana tiada tempat"
Dan ketuklah pintu tempat suci itu
Dunia bersukacita karena engkau
Puisi Isra Miraj (10)
Sebuah puisi hati
Yang mengajarkan kepercayaan
Dalam balutan aroma keimanan
Terhadap laki-laki suri tauladan
Yang akhlaknya mulia bak intan permata
Darinya mengajarkan arti Mi'raj
Sebuah perjalanan ke Sidratul Muntaha
Penuh berkah
Penuh kerinduan pada lillahi
Puisi-puisi di atas dapat dibacakan ketika kegiatan atau acara Isra Miraj pada 8 Februari 2024 mendatang. Semoga bermanfaat!
(mff/dhm)