.webp)
Wakapolri Komjen Agus Andrianto mendapat gelar adat dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau. Penganugerahan gelar untuk Wakapolri itu dilakukan di di Aula Wan Seri Bintan, Dompak, Tanjungpinang, Kepri, Sabtu (3/2/2024).
Komjen Agus mendapatkan gelar Datok Seri Sakti Bhayangkara Utama. Penabalan atau penobatan gelar ini disaksikan langsung oleh 17 kerajaan dan kesultanan melayu termasuk kesultanan dari Johor-Malaka Malaysia juga turut menyaksikan.
Ketua LAM Kepri, Datok Seri Setia Utama H. Abdul Razak mengatakan pemberian gelar untuk Komjen Agus merupakan sejarah baru. Ia menyebut gelar tersebut ialah untuk menjaga dan memelihara perdamaian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegiatan pada hari merupakan sejarah baru yang kita berikan gelar kebesaran adat kepada bapak Wakapolri Komjen Agus Andrianto. Inti dari penobatan ini yaitu untuk menjaga dan memelihara kedamaian serta juga menjadi gelar yang tertinggi," ujarnya.
Ketua LAM Kepri berharap gelar yang telah diberikan itu bisa dijaga dengan baik. Ia juga berharap gelar tersebut menjadi pemicu membantu Kepri kedepannya.
"Harapan kami semoga gelar yang diberikan ini dapat dijaga sebaik-baiknya dan menjadikan pemicu untuk beliau membantu Kepulauan Riau kedepannya," sebutnya.
Ketua LAM Riau, Datok Seri H.R. Marjohan Yusuf, menambahkan bahwa gelar yang diberikan itu diharapkan menjadi pengingat Komjen Agus untuk membela hak-hak masyarakat Melayu di Indonesia.
"Dalam penganugerahan gelar adat yang diberikan oleh LAM Kepri ini kami LAM Riau berkewajiban penuh membantu. Dan tentu penganugerahan itu penuh dengan kenyataan dan pengharapan. Semoga kedepannya kami berharap beliau dapat membela hak-hak masyarakat Melayu yang ada di Indonesia yang kita cintai ini," tambahnya.
Wakapolri Komjen Agus Andrianto menyampaikan terimakasih kepada LAM Kepulauan Riau, LAM Riau, dan Perhimpunan Zuriat Agung dan Kerabat Kesultanan Riau Lingga, yang telah menganugerahkan gelar Datok Seri Sakti Bhayangkara Utama. Ia menyebut gelar yang diberikan dirasa cukup berat namun dirinya berjanji akan menjaga gelar tersebut.
"Walaupun terasa berat gelar ini pada pundak saya, Insya Allah akan tetap saya dan keluarga menjunjungnya, karena Gelar Adat ini adalah sebuah amanah bagi saya dan keluarga, seperti kata para tetua Melayu," ujarnya.
"Gelar Datok yang saya sandang sebagai sebuah kemuliaan yang melekat pada nama batang tubuh saya, saya percaya dalam gelar kebesaran adat ini terkandung do'a dan harapan semoga Serinya menjadi Tuah bagi saya sekeluarga, dan bagi masyarakat Kepulauan Riau," tambahnya.
(mjy/mjy)
