Kementerian Komunikasi dan Informatika memberikan tips untuk menjadi pemilih pemula yang cerdas di Pemilu 2024. Salah satunya dengan menyaring informasi yang beredar di media sosial.
Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Komunikasi & Media Massa Widodo Muktiyo mengatakan bahwa media sosial memiliki pengaruh yang besar dalam penyebaran informasi, termasuk terkait isu-isu besar, seperti pemilu. Untuk itu, dia meminta para masyarakat, termasuk pemilih pemula untuk memahami informasi yang beredar.
"Justru ternyata dunia virtual itu yang sering kali menjadikan perilaku kita itu banyak dipengaruhi olehnya. Jadi, sekarang ini masuk dalam dunia digital tidak sekadar cerdas intelektual saja, tapi juga adanya kecerdasan menghadapi digital. Meskipun demikian, saya yakin karena anda adalah generasi muda, pemilih pemula, maka untuk urusan dunia virtual ini, anda sudah sangat tahu," kata Widodo saat acara #Demi Indonesia Cerdas Memilih di Medan, Selasa (16/1/2024).
Widodo mengatakan pemilu dulu dengan saat ini sudah berbeda. Dia turut mencontohkan pemilu pada tahun 1955.
Menurutnya, pada saat itu realitas yang ada hanya realitas sosial. Berbeda dengan sekarang yang dihadapkan dengan dunia nyata dan dunia maya.
Hal itu membuat informasi yang diterima oleh masyarakat juga semakin banyak dan beragam. Bahkan, informasi yang terlalu banyak itu terkadang mengganggu pemikiran masyarakat.
"Nah, saya ingin mengutip sebuah kata filosof, bahwa kita ini sekarang sudah kebanyakan data, data yang kemudian diolah menjadi informasi. Saking banyaknya data dan informasi di gadget anda, maka anda sering kali setelah melihat hp, justru yang anda makan bukan makanan (informasi) yang menyehatkan jiwa, tetapi racun yang sering kali mengganggu pikiran kita," jelasnya.
Widodo menjelaskan bahwa generasi muda saat ini tentunya memiliki nilai kritis. Dia berharap para generasi milenial bisa memahami informasi yang beredar di media sosial.
"Ayo kita gunakan hak pilih kita. Untuk bisa menjadi pemilih yang sadar, tahu, karena tantangannya dunia virtual bukan sekadar dipengaruhi teman, tapi dipengaruhi era virtual reality, yaitu, kadang-kadang di sana kita dijebak dengan narasi-narasi yang belum tentu benar, dijebak dengan apa yang disebut dengan konsekuensi yang saya dengar hanya yang mau saya dengar, yang lain enggak," ujar Widodo.
Dia juga turut memberikan tips dalam memperoleh informasi. Salah satunya dengan mencari informasi dari sumber-sumber terpercaya.
"Makanya kalau anda pusing melihat gadget, jangan lihat gadget terus, makin pusing dan angka stres makin tinggi, kita enggak mau. Maunya pilihlah informasi medsos yang punya trust yang tinggi, di samping media mainstream seperti tv, radio yang punya regulasi, pemimpin redaksi yang membahas dulu sebelum dimunculkan," pungkasnya.
Acara #Demi Indonesia ini merupakan kerja sama detikcom dengan Kementerian Kominfo dan Telkomsel.
(dhm/dhm)