Tak terasa sudah hampir bulan Rajab saja. Bulan ketujuh dalam penanggalan Hijriah tersebut merupakan salah satu bulan haram yang suci.
Umat Islam kerap menyambutnya dengan meningkatkan amalan ibadah, salah satunya adalah berpuasa. Namun, apakah kamu sudah tahu puasa Rajab berapa hari dan tanggal berapa saja?
Bagi detikers yang ingin mengetahui, simak ketentuan puasa Rajab pada ulasan di bawah ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketentuan Hari Puasa di Bulan Rajab
Dalil sahih yang menjadi landasan pelaksanaan puasa Rajab adalah riwayat dari Utsman bin Hakim Al Anshari. Hadis tersebut berbunyi,
"Saya bertanya kepada Sa'id bin Jubair mengenai puasa Rajab, dan saat itu kami berada di bulan Rajab. Maka, ia pun menjawab, 'Saya telah mendengar Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata, 'Dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan berbuka. Dan beliau juga pernah berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan puasa.'" (HR. Muslim no. 1960).
Jika melihat hadis tersebut, tidak disebutkan secara spesifik kapan atau tanggal berapa saja harus mengerjakan ibadah saum sunah tersebut. Dalam hal ini, umat Islam sebenarnya sudah bisa berpuasa sejak 1 Rajab.
Kendati demikian, dilansir laman NU Online, perlu diingat bahwa puasa Rajab tidak boleh dilakukan selama satu bulan penuh, melainkan beberapa hari saja.
Berdasarkan Ihyâ 'Ulumiddîn, juz 3, hal. 432, oleh Imam Al-Ghazali, sebagian sahabat Nabi SAW memakruhkan berpuasa selama satu bulan di Rajab. Ini karena praktik tersebut akan menyerupai puasa sebulan penuh di Ramadan.
Untuk itu, menurut Imam Al-Ghazali, puasa Rajab akan lebih baik dikerjakan di hari-hari utama, seperti hari-hari putih (tanggal 13, 14, dan 15 bulan kamariah), hari Senin, Kamis, dan Jumat, untuk memperoleh pahala yang lebih besar.
Hadis-Hadis Palsu tentang Puasa Rajab di Hari-Hari Tertentu
Berpuasa di bulan Rajab hukumnya sunah. Namun, umat Islam perlu berhati-hati tentang banyaknya riwayat tentang puasa khusus Rajab maupun keutamaan bulan Rajab.
Ini karena, dalil sahih yang ada tidak memberikan penjelasan khusus tentang hari spesifik atau ganjaran yang didapat apabila mengerjakan puasa Rajab.
Seorang ulama bernama Buya Yahya mengingatkan bahwa banyak beredar hadis tentang keutamaan bulan Rajab. Adapun kebanyakan riwayat tersebut antara berderajat daif atau palsu.
"Hampir rata-rata hadis yang berbicara tentang keutamaan-keutamaan Rajab itu adalah antara hadis daif dan juga ada hadis palsu," kata Buya Yahya dalam sebuah video kajian yang diunggah ke kanal YouTube Buya Yahya, dilihat detikSumut, Kamis (11/1/2024).
Mengutip dari laman Almanhaj, berikut hadis-hadis palsu tentang puasa khusus di hari-hari tertentu bulan Rajab:
- "Barang siapa berpuasa tiga hari Kamis, Jumat dan Sabtu pada bulan haram, Allah akan memberikannya pahala ibadah selama sembilan ratus tahun." (Dinilai palsu dan bohong)
- "Puasa hari pertama bulan Rajab menghapus dosa tiga tahun, hari kedua menghapus dua tahun dan hari selanjutnya satu bulan." (Dinilai palsu dan bohong)
- "Barang siapa puasa satu hari di bulan Rajab, (ganjarannya) sama dengan berpuasa satu bulan." (Dinilai sangat lemah)
- "Sesungguhnya di Surga ada sungai yang dinamakan 'Rajab' airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu, barang siapa yang puasa satu hari pada bulan Rajab, maka Allah akan memberikan minum kepadanya dari air sungai itu." (Dinilai batil)
- "Barang siapa berpuasa tiga hari pada bulan Rajab, dituliskan baginya (ganjaran) puasa satu bulan, barangsiapa berpuasa tujuh hari pada bulan Rajab, maka Allah tutupkan baginya tujuh buah pintu api Neraka, barangsiapa yang berpuasa delapan hari pada bulan Rajab, maka Allah membukakan baginya delapan buah pintu dari pintu-pintu Surga. Dan barangsiapa puasa nishfu (setengah bulan) Rajab, maka Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah." (Dinilai palsu)
Untuk itu, jika detikers mendengar informasi tentang puasa khusus di hari pertama, kedua, ketiga, atau yang lainnya, sebaiknya tinggalkan saja karena hadis-hadis yang menganjurkan praktik tersebut kebanyakan memiliki derajat lemah atau bahkan palsu.
Jadi, Puasa Rajab Berapa Hari dan Tanggal Berapa Saja?
Karena tidak ada rincian khusus perihal tanggal maupun waktunya, maka detikers dapat mengerjakannya kapan saja, selama masih dalam bulan Rajab.
Dilansir situs resmi NU Online, Imam Al-Ghazali menganjurkan agar puasa Rajab dikerjakan di hari-hari utama, seperti hari-hari putih (tanggal 13, 14, dan 15 bulan kamariah), hari Senin, Kamis, dan Jumat. Hal ini guna memperoleh pahala yang lebih besar.
Selengkapnya, berikut jadwal puasa Rajab 2024 yang bertepatan dengan ibadah saum Senin-Kamis dan ayyamul bidh:
- 3 Rajab 1445 H (Senin, 15 Januari 2024): Puasa sunah Senin
- 6 Rajab 1445 H (Kamis, 18 Januari 2024): Puasa sunah Kamis
- 10 Rajab 1445 H (Senin, 22 Januari 2024): Puasa sunah Senin
- 13 Rajab 1445 H (Kamis, 25 Januari 2024): Puasa sunah Kamis dan puasa sunah ayyamul bidh
- 14 Rajab 1445 H (Jumat, 26 Januari 2024): Puasa sunah ayyamul bidh
- 15 Rajab 1445 H (Sabtu, 27 Januari 2024): Puasa sunah ayyamul bidh
- 17 Rajab 1445 H (Senin, 29 Januari 2024): Puasa sunah Senin
- 20 Rajab 1445 H (Kamis, 1 Februari 2024): Puasa sunah Kamis
- 24 Rajab 1445 H (Senin, 5 Februari 2024): Puasa sunah Senin
- 26 Rajab 1445 H (Kamis, 8 Februari 2024): Puasa sunah Kamis
Opsi lain, detikers juga bisa mengerjakan puasa sunah Daud maupun mutlak. Bagi para wanita yang memiliki utang puasa, kamu juga bisa melunasinya di bulan ini untuk mendapatkan keutamaan beribadah di Rajab sebagai bulan haram.
Kendati demikian, perlu diingat, sebaiknya kamu tidak mengerjakan puasa di keseluruhan bulan Rajab. Ini karena para ulama salaf melarangnya.
Berdasarkan Ihyâ 'Ulumiddîn, juz 3, hal. 432, oleh Imam Al-Ghazali, sebagian sahabat Nabi SAW memakruhkan berpuasa selama satu bulan di Rajab. Ini karena praktik tersebut akan menyerupai puasa sebulan penuh di Ramadan.
(mff/dhm)