.webp)
Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah mengungkap kelemahan yang ada di kubu pasangan calon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan kubu 03 Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Menurut dia, kubu Anies dan Ganjar dalam kondisi terjebak.
"Salah satu kelemahan dari dua paslon 01 dan 03 adalah kemampuannya membaca gambar besar dari persoalan dan ketidaksadaran," ujar Fahri dilansir detikNews Rabu (27/12/2023).
"Mereka sekarang itu dijebak dalam satu sistem yang tidak mungkin membuat mereka mengubah keadaan," lanjut mantan politisi PKS itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eks Wakil Ketua DPR itu menyebut kubu Anies dan Ganjar memiliki andil dalam terciptanya ambang batas pencalonan presiden. Fahri yang sedari awal mendorong penghapusan presidential threshold 20 persen menduga pihak lain tak akan buka suara kecuali jika bersinggungan dengan pemimpin saat ini.
"Sejak awal mereka sendiri terlibat menciptakan sistem threshold yang menyebabkan kita kesulitan mencari argumen dari koalisi antara partai-partai yang ada," tutur Fahri.
"Saya waktu itu sudah berargumen di Mahkamah Konstitusi karena saya menjadi saksi dan pengusul dalam persidangan penghapusan Threshold 20 persen itu, dan saya sudah menduga bahwa calon-calon yang akan muncul itu tidak akan beralasan, kecuali apabila calon itu dikaitkan dengan pemerintahan yang sedang memimpin sekarang ini," tuturnya.
Ia menyatakan lantaran penentuan 20 persen itu, setiap pasangan calon pada akhirnya menentukan akan bersama dengan Presiden Jokowi atau bertolak belakang melawan pemerintah. Ia menilai paslon 01 dan 03 sulit menempatkan diri.
"Karena itulah yang relevan kalau threshold-nya 20 persen itu adalah bersama Pak Jokowi atau melawan Pak Jokowi. Nah, pasangan 01 dan 03 itu kesulitan menempatkan diri gitu loh, itulah sebabnya secara riil survei membuktikan bahwa pasangan Pak Prabowo dan Mas Gibran itu terus mengalami peningkatan," katanya.
Lihat juga Video 'Fahri Hamzah Pamer Poster Prabowo-Gibran di Medsos':
