.webp)
Usai viral di media sosial aksi tiga siswi SMA Negeri 1 Stabat, Langkat, Sumatera Utara (Sumut) merundung (bully) teman sekelas, pihak sekolah akhirnya membuat keputusan untuk mengeluarkan tiga siswi tersebut dari sekolah. Meski pun pelaku dan korban sudah berdamai.
Hal itu diungkap Kepala SMAN 1 Stabat, Nano Prihatin, Jumat (20/10/2023). Sebelumnya kedua keluarga korban dan pelaku sudah bertemu dan sepakat berdamai.
"Iya kita keluarkan (dari sekolah tiga pelaku bully)," kata Nano Prihatin, Jumat (20/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan itu diambil pihak sekolah, Kamis (19/10) usai menggelar pertemuan membahas persoalan tersebut. Ia juga mengatakan, pihaknya ikut mencarikan sekolah untuk tiga siswi tersebut.
"Orang itu pindah, kita mau carikan lah sekolahnya," ujarnya.
Sementara, terkait kondisi korban, kata Nano, masih dalam pemulihan. Korban merupakan teman sekelas pelaku.
"Korban kita masih dalam tahap pemulihan," tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sumut Wilayah 2, Syaiful Bahri, mengatakan korban dan pelaku sudah berdamai usai kedua pihak keluarga bertemu.
"Iya (dilakukan pertemuan) di sekolah, udah jumpa kedua belah pihak, sudah disepakati untuk melakukan sepakat lah perdamaian," kata Syaiful Bahri kepada detikSumut, Senin (16/10).
Aksi bully tersebut tersebar dan viral di media sosial. Dari video yang dilihat detikSumut, tampak pelaku berulang kali menarik jilbab korban hingga memegangi payudara korban. Sementara korban hanya diam dan berulang kali membenarkan posisi jilbab yang ditarik pelaku.
Aksi bully itu dilakukan di ruang kelas. Baik pelaku dan korban tampak mengenakan seragam pramuka. Salah seorang pelaku merekam kejadian tersebut.
(nkm/nkm)
