.webp)
Peringatan Hari Guru dilakukan setiap tanggal 25 November setiap tahunnya, namun ada pula yang memperingati Hari Guru pada 5 Oktober. Lantas, kapan sebenarnya Hari Guru diperingati? Berikut detikSumut rangkum penjelasannya untuk detikers.
Sejarah Peringatan Hari Guru 5 Oktober
Dilansir dari laman resmi UNESCO, tanggal 5 Oktober diperingati sebagai Hari Guru Sedunia. Peringatan Hari Guru Sedunia diadopsi dari Rekomendasi ILO/UNESCO pada tahun 1966 mengenai status guru.
Rekomendasi ILO/UNESCO tersebut menjadi tolok ukur terkait standar mengenai hak dan tanggung jawab guru, standar untuk persiapan awal dan pendidikan lanjutan para guru, perekrutan, pekerjaan, dan kondisi pembelajaran serta pengajaran mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekomendasi tentang status tenaga pengajar perguruan tinggi juga diadopsi pada tahun 1997 untuk melengkapi rekomendasi tahun 1966 dengan mencakup tenaga pengajar di perguruan tinggi. Namun UNESCO baru menetapkan Hari Guru Sedunia pada tahun 1994.
Tahun 2023 merupakan peringatan Hari Guru Sedunia yang ke-29. Tema tahun ini adalah "The teachers we need for the education we want: The global imperative to reverse the teacher shortage" atau "Guru yang kita butuhkan untuk pendidikan yang kita inginkan: Pentingnya global untuk mengatasi kekurangan guru".
Perayaan tahun ini berfokus untuk menghentikan penurunan jumlah guru dan meningkatkan jumlah guru di puncak global. Selain itu, dalam perayaan ini juga fokus mengkaji cara di mana sistem pendidikan, masyarakat, komunitas, dan keluarga mengakui, menghargai, dan secara aktif mendukung para guru.
Sejarah Peringatan Hari Guru 25 November
Sementara itu, tanggal 25 November adalah peringatan Hari Guru Nasional di Indonesia. Melansir dari laman Kemdikbud, peringatan Hari Guru Nasional bertepatan dengan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada tanggal 25 November.
Pada tahun 1912, PGRI mulanya bernama PGHB (Persatuan Guru Hindia Belanda) yang beranggotakan kepala sekolah, guru desa, guru bantu, hingga perangkat sekolah lainnya. Pada 1932, PGHB berubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).
Namun unsur nama Indonesia dalam PGI tidak diterima Belanda pada saat itu karena dianggap sebagai ancaman bagi mereka. Di zaman penjajahan Jepang, PGI dilarang melakukan aktivitas.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, PGI menggelar Kongres Guru Indonesia yang pertama di Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 24-25 November 1945. Hasil dari kongres tersebut adalah menghapuskan perbedaan suku, ras, agama, politik, dan lainnya agar bergabung menjadi Indonesia seutuhnya dalam wadah PGRI.
Akhirnya, tanggal 25 November ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional. Penetapan itu dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden No. 8 Tahun 1994.
Selain perbedaan tanggal, Hari Guru Sedunia dan Hari Guru Nasional juga berbeda dari tujuan perayaannya. Tujuan Hari Guru Sedunia adalah untuk memusatkan perhatian atas kontribusi dan prestasi guru, juga untuk menyoroti keprihatinan serta prioritas guru dalam pendidikan. Sementara, tujuan Hari Guru Nasional adalah untuk memberikan penghormatan dan apresiasi kepada guru atas dedikasi mereka dalam pembelajaran kepada peserta didik.
Meskipun terdapat perbedaan tanggal dan tujuan dalam perayaannya, Hari Guru Sedunia dan Hari Guru Nasional sama-sama merayakan peran guru dalam mengembangkan pendidikan di seluruh dunia.
Ternyata, kedua tanggal itu sama-sama ditetapkan sebagai peringatan hari guru. Tanggal 5 Oktober ditetapkan sebagai Hari Guru Sedunia sedangkan 25 November sebagai Hari Guru Nasional di Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat ya, detikers!
Artikel ini ditulis oleh Aprilda Ariana Sianturi, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nkm/nkm)
