Harga beras di Sumut hingga saat ini terus bergerak naik. Kondisi ini diprediksi akan mencetak inflasi cukup tinggi untuk bulan September ini.
Berdasarkan data dari Disperindag ESDM, harga beras hari ini, Jumat (29/9/2023) mencapai Rp 13.394 per kg untuk rata-rata di Sumut. Harga ini sudah melampaui harga acuan penjualan (HAP) dengan kenaikan 16,5 persen sebesar Rp 11.500 per kg.
Harga pekan ini mengalami kenaikan 7,5 persen apabila dibandingkan dengan bulan Agustus dengan rata-rata seharga Rp 12.459 per kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siharapanku mencatat harga rata-rata beras medium hari ini sebesar Rp 13.394 per kg, kembali memecahkan rekor harga rata-rata tertinggi sepanjang tahun 2023," ungkap Kadisperindag Sumut Mulyadi.
Harga beras tertinggi berada di Sibolga mencapai Rp 15.000 per kg. Harga ini kemudian diikuti oleh Deli Serdang Rp 14.000 per kg, Nias Utara Rp 14.500 per kg, Serdang Bedagai Rp 14.500 per kg, Simalungun Rp 14.000 per kg, dan Pematang Siantar Rp 14.000 per kg.
Terkait hal ini, Ekonom Sumut Gunawan Benjamin mengungkapkan bahwa kenaikan harga beras yang terus melambung berpotensi 'menghantui' inflasi di Sumut.
"Kenaikan harga beras pada bulan ini sangat potensial memicu terjadinya inflasi. Namun, kontribusi beras dalam pembentukan inflasi ini yang bisa saja memiliki selisih yang berbeda di masing masing pihak yang menghitungnya," kata Gunawan.
Ia menyebutkan jika harga beras medium dan super sudah mengalami kenaikan dalam rentang 3,6 persen hingga 4,1 persen selama bulan September dari hasil pemantauan langsung.
Gunawan menilai kenaikan harga beras jenis ini cenderung lebih rendang dibanding kenaikan harga beras SPHP di pasar.
"Kenaikannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga beras SPHP yang sudah mencapai 15 persenan. Kenaikan harga beras SPHP itu menjadi kenaikan yang tertinggi dibandingkan dengan kenaikan harga beras lainnya dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Dimana varian kenaikan beras diluar SPHP masih di bawah 10 persen di dua bulan belakangan," pungkasnya.
(dhm/dhm)