Kepala Bulog Sumut Arif Mandu mengungkapkan penyerapan beras lokal di Bulog sejauh ini masih berkisar 4.000 ton. Sejauh ini, pasokan masih didominasi beras impor.
Arif menyebutkan hal ini terkendala harga beras yang sudah melambung ke harga Rp 11 ribuan, sedangkan Harga Pokok Penjualan (HPP) sebesar Rp 9.950 per kg.
"Kalau pengadaan lokal kami ini baru dapat 4.000 ton. Karena harganya di atas HPP ya, harga pembelian Bulog yang ditetapkan pemerintah itu Rp 9.950 per kilo. Harga sekarang sudah Rp 11 ribu ke atas. Nah, yang 4.000 lokal itu hasil produksi Sumatera Utara," ungkap Arif, Rabu (27/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diakui Arif, pihaknya tidak dapat menyerap secara maksimal apabila harga beras di atas HPP. Namun begitu, ia pun menyebutkan hal ini dapat menjadi angin segar bagi petani.
"Sepanjang sesuai HPP ya. Kalau di atas HPP, kami tidak bisa menyerap. Tapi bagus untuk petani, tidak apa-apa. Harga tinggi bagus untuk petani. Tapi kami Bulog karena pemerintah sudah tetapkan harga belinya," kata Arif.
Sementara itu, Arif menyebutkan saat ini stok beras di gudang Bulog tercatat sebanyak 47 ribu ton lebih yang didominasi beras impor, di antaranya dari Vietnam. Arif menyebutkan stok beras akan terpenuhi hingga akhir tahun ini.
"Akhir tahun saya minta tambahan 50 ribu ton lagi. Oktober ini masuk 25 ribu, kemudian bulan Desember ada 25 ribu. Jadi stok aman hingga akhir tahun ini," pungkasnya.
(nkm/nkm)