Kenduri Tolak Bala, Doa Masyarakat Melayu Kepri agar Dijauhkan dari Bahaya

Kepulauan Riau

Kenduri Tolak Bala, Doa Masyarakat Melayu Kepri agar Dijauhkan dari Bahaya

Alamudin Hamapu - detikSumut
Sabtu, 23 Sep 2023 18:00 WIB
Festival kebudayaan Melayu yang digelar Disbudpar Batam(dok Disbudpar Batam).
Foto: Festival kebudayaan Melayu yang digelar Disbudpar Batam(dok Disbudpar Batam).
Batam - Setiap masyarakat dan etnis di Indonesia memiliki berbagai kebudayaan dan tradisi yang diwariskan turun temurun. Dalam berbagai keadaan dan situasi masyarakat di Indonesia biasanya memiliki tradisi dan kebiasaan dalam menghadapi tersebut.

Salah satu tradisi yang masih melekat pada masyarakat Melayu terutama Melayu Kepri ialah Kenduri Tolak Bala. Hal itu merupakan tradisi dan kebiasaan masyarakat untuk dihindarkan dari mara bahaya di dalam kehidupannya.

Dilansir dari situs Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri, kenduri tolak bala adalah sebuah kegiatan adat berupa doa yang dipimpin oleh seorang tetua di sebuah kampung yang disegani dari sisi ilmu agama maupun ilmu kebatinan.

Orang tua tersebut akan memimpin pembacaan doa serta zikir-zikir yang mengagungkan kebesaran sang pencipta Allah SWT, dan kemudian mengirimkan doa serta selawat kepada nabi dan juga kepada para leluhur yang telah mendahului. Biasanya kenduri tolak bala dalam doa tersebut maksud dan tujuannya agar dihindarkan dari segala mara bahaya.

Biasanya kenduri tolak bala ini juga sebagai penanda akan hajat sebuah kegiatan yang akan akan dilakukan sebuah pekerjaan, baik itu acara kampung, ataupun acara perkawinan, acara kelahiran. Atau biasanya doa tolak bala juga dilakukan usai seseorang atau kelompok di kampung tersebut selamat dari bahaya.

Untuk pelaksanaan kenduri tolak bala di masyarakat Melayu tidaklah memerlukan sebuah persiapan yang rumit. Terutama dalam menyiapkan perangkat acara, orang-orang di Melayu Kepri biasanya hanya mempersiapkan pisang dan bertih saja serta makanan seadanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata menyebut bahwa semua kebudayaan masyarakat Melayu Kepri terus diupayakan untuk dilestarikan. Ia menyebut untuk kenduri tolak bala itu sendiri masuk dalam kategori ritus.

"Kenduri tolak bala itu masuk kategori ritus. Ritus ini tindakan, biasanya dalam bidang keagamaan, yang bersifat seremonial dan tertata," kata Ardi Sabtu (23/9/2023).

Ardi menyebut selain budaya kenduri tolak bala, masyarakat Melayu Batam, Kepri juga memiliki beberapa kebudayaan. Di antaranya mandi safar, berinai, tepung tawar dan lainnya.

"Selain tolak bala masyarakat Melayu juga ada kebudayaan lain seperti ada mandi safar, berinai, tepung tawar dan lainnya," ujarnya

"Ini perlu (Kenduri tolak bala) dilestarikan, ini bisa masuk warisan budaya tak benda. Saat ini yang sudah diakui di Indonesia ada Jogi Batam," ujarnya




(nkm/nkm)


Hide Ads