.webp)
Bacpres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan berjanji akan memperjuangkan dan menjadikan Rahmah El Yunusiah sebagai pahlawan nasional. Ia menilai Rahmah adalah tokoh perempuan yang telah memberikan pengaruh besar pada dunia pendidikan untuk kaum perempuan hingga tingkat dunia.
"Sudah saatnya Rahmah El Yunusiah menjadi pahlawan nasional. Karena telah memberikan ruang pendidikan bagi perempuan," kata Anies, saat berpidato pada Pelantikan Pengurus DPW Partai Nasdem Sumbar, Sabtu (5/8/2023) malam di Padang.
Menurut Anies, Rahmah adalah reformator pendidikan Islam dan pejuang kemerdekaan Indonesia asal Ranah Minang. Ia merupakan pendiri Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies menceritakan sekilas kisah Rahmah El Yunusiah ketika menerima kedatangan petinggi Universitas Al Azhar Kairo, Mesir pada tahun 1955 lalu. Ketika para petinggi Universitas Al-Azhar mengunjungi Padang, mereka menyempatkan untuk datang ke Diniyah School Puteri. Di sana mereka melihat bahwa ada hal yang yang menginspirasi mereka dari Diniyah Puteri School yang didirikan oleh Rahmah, karena Diniyah Puteri merupakan sekolah yang didirikan khusus untuk perempuan.
"Ketika itu Al Azhar Kairo, sudah berusia ribuan tahun, tidak punya murid perempuan bahkan guru perempuan. Sedangkan di sini, di Ranah Minang, Rahmah El Yunusiah mendirikan itu," ucap Anies.
Setelah itu, lanjut Anies, Rahmah diundang ke Mesir. Ia mendapat gelar kehormatan Syaikhah, sekaligus menjadi perempuan pertama yang mendapatkan gelar itu dari Al-Azhar. Kedatangan Rahmah dan cerita soal Sekolah Diniyyah menginspirasi Al-Azhar untuk membuka Kulliyatul Banat atau fakultas khusus untuk perempuan yang direalisasikan pada 1962.
(afb/afb)
