Bacaan Takbiran Hari Raya Idul Adha, Makna dan Waktu Bacanya

Bacaan Takbiran Hari Raya Idul Adha, Makna dan Waktu Bacanya

Fikri Haikal - detikSumut
Selasa, 27 Jun 2023 18:37 WIB
Ilustrasi
Bacaan Takbiran Hari Raya Idul Adha (Foto: Getty Images/iStockphoto/REIMUSS)
Medan -

Takbiran Idul Adha merupakan penanda datangnya Hari Raya Kurban. Mengumandangkan takbir menjelang Idul Adha merupakan salah satu sunah bagi umat muslim.

Berbeda dengan Idul Fitri, mengumandangkan takbiran saat Idul Adha dilaksanakan pada waktu khusus. Lantas, kapan mulai takbiran Idul Adha?

Merujuk berbagai sumber, simak ulasan tentang bacaan takbiran Idul Adha beserta waktu bacanya berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makna Tabkbiran Idul Adha

Takbiran Idul Adha memiliki makna utama sebagai pengingat hamba terhadap Tuhannya. Bacaan takbir adalah ungkapan syukur kepada Allah SWT.

Takbir dapat dimaknai sebagai pengakuan seorang hamba terhadap Tuhannya. Melalui takbir, kamu secara telah menyatakan bahwa Allah SWT adalah zat yang Maha besar.

ADVERTISEMENT

Bacaan takbir yang diresapi dengan tulus akan mendorong kamu untuk terus memperbaiki diri karena menyadari diri begitu kecil di mata Allah SWT.

Bacaan Takbiran Hari Raya Idul Adha

1. Bacaan Takbiran Idul Adha versi 1

Dilansir dari website Muhammadiyah, berikut tuntunan takbir yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW:

اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ

Allaahu akbar, Allaahu akbar, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil-hamd.

atau

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا

Allaahu akbar, Allaahu akbar kabiiraa.

Hal tersebut berdasarkan dalil:

عَنْ سَلْمَانَ قَالَ: كَبِّرُوْا، اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَ جَاءَ عَنْ عُمَرَ وَابْنِ مَسْعُوْدٍ: اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ

"Diriwayatkan dari Salman, ia berkata: bertakbirlah dengan Allaahu akbar, Allaahu akbar kabiiraa. Dan diriwayatkan dari Umar dan Ibnu Mas'ud: Allaahu akbar, Allaahu akbar, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil-hamd." [HR. Abdul Razzaaq, dengan sanad shahih].

2. Bacaan Takbiran Idul Adha versi 2

Dilansir dari website NU Online, berikut ini bacaan lengkap takbir pada malam Hari Raya Idul Adha adalah sebagai berikut:

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.

Artinya : "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya."

Selain takbir ini, kita juga bisa menambahkannya dengan zikir-takbir Rasulullah SAW saat di bukit Safa yang diriwayatkan Imam Muslim:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِـيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ، لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na'budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa a'azza jundahu wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allahu akbar walillahilhamdu.

Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore, tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepadanya, dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafik, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan keesaannya, Dia zat yang menepati janji, zat yang menolong hambanya dan memuliakan bala tentaranya dan menyiksa musuh dengan keesaannya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji hanya untuk Allah."

Kapan Mulai Takbiran Idul Adha?

Berdasarkan buku Panduan Shalat Sunah & Shalat Khusus oleh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahaf Al-Qahthani, ada dua jenis takbir, yaitu takbir mutlak (dibaca kapan saja) dan takbir muqayyad (dibaca tiap selesai salat).

Khusus Idul Adha, keduanya disyariatkan untuk diamalkan. Berikut selengkapnya waktu mulai baca takbiran Idul Adha:

1. Waktu Baca Takbir Mutlak Idul Adha

Takbir mutlak Idul Adha sudah dapat diamalkan sejak 10 hari pertama Zulhijah hingga berakhirnya hari tasyrik pada 13 Zulhijah. Takbir ini bisa kamu baca setiap saat, baik di rumah, di masjid, maupun sewaktu bekerja.

Imam Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz dalam Majmu Fatawa Ibn Baz (XII, hal. 18) berkata,

"Takbir ldul Adha disyariatkan dari permulaan bulan (Zulhijah) sampai akhir hari ke-13 bulan Zulhijah."

Perihal waktu baca takbir mutlak Idul Adha juga dapat dilihat dalam Surah Al-Baqarah ayat 203 yang berbunyi

"Dan berzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya." (QS. Al-Baqarah, [2]:203)

Sa'id bin Jubair meriwayatkan dari lbnu Abbas, maksud dari hari yang ditentukan jumlahnya adalah hari Tasyrik, yaitu 11-13 Zulhijah.

2. Waktu Baca Takbir Muqayyad Idul Adha

Sementara itu, takbir muqayyad Idul Adha dimulai sejak setelah salat Subuh di hari Arafah (9 Zulhijah) dan berakhir setelah salat Asar pada hari Tasyrik ketiga (13 Zulhijah).

Dasarnya adalah berdasarkan riwayat mengenai Ali bin Abu Thalib yang biasa bertakbir seusai salat Subuh pada hari Arafah sampai salat Asar di hari Tasyrik yang terakhir.

Di samping itu, dasar ketentuan itu mengacu pada riwayat mengenai lbnu Mas'ud yang
menyatakan bahwa dia pernah bertakbir sejak salat Subuh di hari Arafah sampai salat Asar di hari Tasyrik terakhir.

Demikianlah penjelasan bacaan takbiran Hari Raya Idul Adha beserta makna dan arti bacaannya. Semoga bermanfaat ya!

Artikel ini ditulis oleh Fikri Haikal, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(mff/mff)


Hide Ads