.webp)
Penjual durian bernama Mohd Ghazali Esa mengalami kerugian hingga Rp 9,7 juta. Pasalnya, pria yang ingin memborong semua duriannya tiba-tiba kabur.
Dilansir detikFood, Mohd Ghazali yang berjualan durian di Jalan Kota Tinggi, Kluang, Malaysia harus merugi karena aksi pembeli yang tak bertanggung jawab.
Saat itu berjualan di sore hari pukul 15.20, di pinggir jalan yang cukup ramai. Memang kondisinya kala itu tengah banyak pembeli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya Mohd Ghazali, didatangi calon pembeli, seorang pria berusia sekitar 40 tahun. Pembeli itu kemudian bertanya-tanya tentang durian yang ada di sana.
Pembeli itu mengatakan bahwa dia ingin membeli semua durian yang dijual Esa. "Saat itu ada pria berusia sekitar 40 tahun datang ke toko saya, dengan mobil Mitsubishi Triton. Dia bertanya tentang harga-harga durian, dan berencana ingin membeli semuanya. Akhirnya kami pun langsung menaruh semua durian ke mobil pickupnya," jelas Esa.
Saat itulah penipuan itu terjadi. Ketika semua durian sudah diangkut ke atas mobil, pembeli itu mengaku akan mengambil uang di dalam mobilnya. Tapi alih-alih membayar, pembeli itu langsung tancap gas dan kabur dengan mobilnya yang berisi puluhan buah durian milik Esa.
"Karena kejadian ini kami rugi hingga RM 3.000 (Rp 9,7 juta), hari itu kami tidak mendapatkan uang sepeserpun," sambung Esa.
Esa segera melaporkan kasus pencurian ini ke pihak berwajib. Sementara itu perwakilan dari Kepolisian Kluang, Bahrin Mohd. Noh, mengatakan bahwa mereka sudah menerima laporan dari Esa.
Bahrin menuturkan bahwa kasus ini bukan termasuk ke dalam perampokan. Melainkan kasus bawa lari dagangan penjual. Sampai saat ini polisi masih mencari tersangka yang membawa kabur durian milik Esa.
Sebelumnya kejadian penipuan terkait durian juga menimpa toko durian ternama, yaitu House of Durian di Singapura. Mereka mengalami kerugian yang cukup besar, setelah seorang konsumen yang memesan 100 kg durian seharga Rp 29,3 juta. Namun konsumen itu tak kunjung membayar pesanan duriannya sampai akhirnya pihak toko merugi.
Artikel ini sudah tayang di detikFood.
(astj/astj)
